Kenali Penyebab Umum Fraktur Penis
Meski jarang terjadi, fraktur penis bisa terjadi jika ada trauma pada penis yang sedang ereksi. Berikut beberapa penyebab fraktur penis yang perlu Anda ketahui.
Fraktur penis merupakan robekan pada area tunika albuginea. Tunika albuginea merupakan selubung karet jaringan di bawah kulit yang membuat penis bisa bertambah lebar dan panjang saat mengalami ereksi.
Mengutip laman Mayo Clinic, selama ereksi, penis membengkak dengan darah yang mengisi kedua silinder atau corpora cavernosa. Jika penis bengkok secara tiba-tiba, trauma dapat merusak lapisan luar salah satu dari dua silinder.
Selama ereksi, penis membengkak dengan darah yang mengisi dua silinder. Jika penis membengkok tiba-tiba, trauma dapat merusak lapisan luar salah satu dari dua silinder (tunica albuginea). Hal ini-lah yang dapat menyebabkan penis patah.
Fraktur penis sering kali membuat penis membengkak dan menjadi memar keunguan. Kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala lain seperti berikut:
- rasa nyeri pada penis
- bunyi letupan atau retakan
- hilangnya ereksi dengan cepat
- pembengkakan di batang penis
- perubahan warna pada batang penis akibat pendarahan di bawah kulit
Penyebab Fraktur Penis
Trauma yang menyebabkan fraktur penis ini paling sering disebabkan oleh hubungan seksual. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi karena masturbasi yang terlalu intens.
Trauma membuat jaringan ereksi di bawah tunika albuginea menjadi pecah.
Tak hanya itu, fraktur juga bisa melukai uretra atau saluran tempat mengalirnya air urine di penis.
Penyebab umum penis yang patah meliputi berikut, mengutip Healthline:
- menekuk penis selama penetrasi
- pukulan tajam pada penis yang ereksi saat terjatuh, kecelakaan mobil, atau kecelakaan lainnya
- masturbasi traumatis
Meski kondisi ini dapat terjadi akibat cedera selama posisi apa pun dalam hubungan seksual, namun praktik tertentu dapat meningkatkan risiko. Misalnya, pada pria heteroseksual, posisi woman-on-top dapat meningkatkan risiko fraktur penis.
Kondisi ini terjadi saat penis tersumbat untuk sesaat di pintu masuk vagina. Berat badan dan gerakan perempuan akan dengan paksa menekuk penis saat ereksi.
Selain itu, posisi doggy style juga dikaitkan dengan risiko fraktur penis yang tinggi.