Dunia kembali kehilangan monumen alam yang ikonis.
Darwin's Arch (Busur/Lengkungan Darwin), formasi batuan alam terkenal di Kepulauan Galapagos yang populer di kalangan penyelam, fotografer, dan turis kapal pesiar, dikabarkan telah runtuh akibat erosi, kata pejabat lingkungan Ekuador pada Selasa (18/5).
Foto-foto yang diunggah di media sosial oleh Kementerian Lingkungan Ekuador menunjukkan puing-puing dari lengkungan terlihat di laut, sementara dua tiang penyangganya masih kokoh berdiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melaporkan bahwa Darwin's Arch yang ikonis telah runtuh," tulis kementerian dalam bahasa Spanyol di halaman Facebook-nya.
"Peristiwa ini merupakan konsekuensi dari erosi alam. Darwin's Arch terbuat dari batu alam yang pernah menjadi bagian dari Pulau Darwin, yang tidak dibuka untuk kunjungan melalui darat.
"Situs ini dianggap sebagai salah satu tempat terbaik di dunia untuk menyelam dan mengamati gerombolan hiu dan spesies lainnya."
Situs Scuba Diver Life mengatakan pengunjung di kapal selam telah menyaksikan keruntuhan Darwin's Arch pada pukul 11.20 waktu setempat pada hari Senin (17/5), menambahkan bahwa tidak ada penyelam yang terluka dalam kejadian tersebut.
Formasi batuan ini dinamai dari sosok ilmuwan Inggris Charles Darwin, yang mengunjungi pulau-pulau itu pada tahun 1835 menggunakan HMS Beagle dan mengembangkan teori evolusinya dengan memeriksa Kutilang Galápagos.
Kepulauan Galápagos, dinyatakan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO pertama pada tahun 1978, menjadi habitat flora dan fauna yang tidak terlihat di tempat lain di Bumi dan merupakan bagian dari cagar biosfer.
Sekitar 30 ribu jiwa tinggal di wilayah sekitarnya, tersebar di empat pulau berpenghuni.
Dulunya merupakan bagian dari Pulau Darwin, lengkungan ini terkenal karena berbagai kehidupan bawah laut yang berkerumun di dekatnya, termasuk gerombolan hiu martil.
Hiu paus yang memiliki panjang hingga 14 meter bisa ditemukan di sini. Penampakan mereka biasanya mulai terlihat sejak awal Juli.
Demi menjaga kelestariannya, wisatawan tidak diperbolehkan menginjakkan kaki di gapura atau pulau.
Lihat juga:FOTO: Galapagos Diteror Sampah Plastik |