Penyebab dan Gejala Penurunan Trombosit dalam Darah

CNN Indonesia
Rabu, 02 Jun 2021 10:00 WIB
Beberapa orang mengalami jumlah trombosit dalam darah yang rendah. Kenali penyebab dan gejala trombosit yang menurun agar dapat diwaspadai.
Ilustrasi. Obat-obatan dan kondisi medis tertentu dapat menyebabkan trombosit dalam darah menurun. (iStockphoto/busracavus)
Jakarta, CNN Indonesia --

Beberapa orang bisa mengalami jumlah trombosit rendah dalam darah. Kenali penyebab trombosit menurun agar dapat diwaspadai.

Penurunan jumlah trombosit dalam darah disebut juga dengan istilah medis trombositopenia. Kondisi ini biasanya terjadi akibat adanya gangguan pada sumsum tulang belakang seperti kanker darah leukemia atau beberapa masalah sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, trombositopenia juga bisa terjadi sebagai efek samping dari pengobatan tertentu. Siapa pun bisa mengalami trombositopenia, kelompok anak hingga dewasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seseorang dikatakan mengalami trombositopenia jika memiliki kurang dari 150 ribu trombosit per mikroliter darah yang bersirkulasi.

Karena setiap trombosit hidup hanya sekitar 10 hari, tubuh akan memperbarui suplai trombosit dengan memproduksi trombosit baru di sumsum tulang belakang.

Mengutip berbagai sumber, berikut beberapa penyebab trombosit menurun.

1. Pembesaran limpa

Limpa merupakan organ kecil seukuran kepalan tangan yang terletak tepat di bawah tulang rusuk sisi kiri perut. Limpa bekerja untuk melawan infeksi dan menyaring zat yang tidak diinginkan oleh darah. Limpa juga bertanggung jawab dalam menyimpan hingga sepertiga trombosit di dalam tubuh saat kondisi normal.

Mengutip Very Well Health, limpa yang membesar dapat menampung terlalu banyak trombosit. Akibatnya, jumlah trombosit yang beredar dalam darah akan mengalami penurunan.

2. Masalah di sumsum tulang

Trombosit diproduksi di sumsum tulang belakang. Mengutip Healthline, beberapa faktor yang dapat mengganggu produksi trombosit di antaranya:

- leukemia
- anemia aplastik
- infeksi virus seperti hepatitis C dan HIV
- obat kemoterapi dan terapi radiasi
- konsumsi alkohol berat
- kekurangan vitamin B-12, folat, dan zat besi
- sirosis
- myelodysplasia

Acute myeloid leukemia - blood disorder abstract.Ilustrasi. Kanker darah leukemia bisa menjadi penyebab trombosit menurun. (Istockphoto/Hailshadow)

3. Pemecahan trombosit yang meningkat

Beberapa kondisi dapat membuat tubuh menghancurkan trombosit lebih cepat daripada yang diproduksi. Kondisi ini membuat jumlah trombosit yang beredar di dalam darah mengalami penurunan.

Mengutip laman Mayo Clinic, beberapa kondisi yang dapat memecahkan trombosit dengan cepat di antaranya:

Kehamilan

Trombositopenia yang disebabkan oleh kehamilan biasanya akan bersifat ringan dan membaik setelah melahirkan.

Trombositopenia imun

Penyakit autoimun seperti lupus dan rheumatoid arthritis dapat menyebabkan trombositopenia. Sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan trombosit.

Bakteri dalam darah

Infeksi bakteri parah dapat menyebabkan bakteri bisa menghancurkan trombosit.

Purpura trombositopenik trombotik

Kondisi ini terbilang langka. Kondisi ini terjadi saat gumpalan darah kecil tiba-tiba terbentuk di seluruh tubuh menggunakan sejumlah besar trombosit. Akibatnya, jumlah trombosit dalam darah berkurang.

Sindrom uremik hemolitik

Gangguan langka ini menyebabkan penurunan tajam trombosit, penghancuran sel darah merah, dan mengganggu fungsi ginjal.

Obat-obatan

Obat-obatan tertentu dapat mengurangi jumlah trombosit dalam darah. Terkadang, beberapa obat membingungkan sistem kekebalan tubuh dan membuatnya justru menghancurkan trombosit.

Beberapa obat yang bisa menyebabkan trombositopenia di antaranya heparin, kina, serta antibiotik yang mengandung sulfa dan antikonvulsan.

Gejala dan Cara Mengatasi Trombosit Rendah

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER