A TO Z

Mukormikosis, Infeksi Jamur Langka yang Mematikan

CNN Indonesia
Selasa, 08 Jun 2021 12:45 WIB
Ilustrasi. Mukormikosis merupakan infeksi jamur langka yang bisa menyebabkan kematian. (REUTERS/ADNAN ABIDI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penyakit mukormikosis mendadak ramai jadi perbincangan. Penyakit satu ini banyak menyerang sejumlah penyintas Covid-19 di India.

Tak main-main, hingga saat ini angkanya bahkan mencapai 9.000 kasus sejak mulai menyerang pada Mei lalu. Sebanyak 50 persen dari pasien mukormikosis bahkan dilaporkan meninggal dunia.

Meski terbilang sebagai penyakit langka, namun mukormikosis bisa berakibat fatal hingga menyebabkan kematian.

Apa Itu Mukormikosis?

Murkormikosis merupakan infeksi jamur sistemik yang disebabkan jamur golongan Mucormycetes, seperti Rhizopus spp, Mucor spp, Rhizomucor spp, Cunninghamella bertholletiae, Apophysomyces spp, dan Lichtheimia.

Penyakit satu ini terbilang langka. Tak hanya di India, penyakit ini juga dilaporkan di dunia dengan jumlah kasus total diperkirakan mencapai 171.504.

Sementara di Indonesia, penyakit ini juga pernah ditemukan sebelum pandemi Covid-19. Meski jumlahnya tidak banyak, tetapi angka kematian dan kesakitannya terbilang tinggi.

"Jumlahnya tidak banyak. Mungkin kalau dikumpulkan dari seluruh Indonesia selama satu tahun itu tidak sampai 50 kasus," ujar dokter spesialis pulmonologi dan respirasi, Anna Rozaliyani, dalam webinar bersama Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Kamis (3/6).

Kendati jumlah kasus terbilang sedikit jika dibandingkan penyakit lain, namun mukormikosis bisa berakibat fatal. Angka kematian pada pasien mukormikosis berada pada 46-96 persen.

"Hampir 100 persen tidak tertolong, apalagi jika kondisi pasien sudah sangat berat dan ada faktor risiko yang memperburuk kondisinya," ujar Anna.

Salah satu yang menjadi ciri khas dari mukormikosis adalah gejala klinis yang berkembang dengan cepat. "Tidak hitungan minggu. Hari ini dan besok [gejala] bisa sudah berbeda," tambah Anna.

Ilustrasi. Mukormikosis merupakan infeksi jamur yang langka namun mematikan. (AFP/NOAH SEELA)

Pasien mukormikosis perlu ditangani secara cepat dan tepat. Jika penanganan terlambat, maka pasien terancam tak bisa diselamatkan.

"Jadi, kalau penanganannya terlambat, [pasien] tidak tertolong. Biasanya, [pasien] sering datang terlambat," ujar Anna.

Bagaimana Penularan Mukormikosis?

Mukormikosis terjadi melalui kontak dengan spora atau elemen terkecil jamur dari lingkungan seperti tanah atau bahan-bahan organik yang membusuk.

Elemen jamur yang sangat kecil itu dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran napas (terhirup dari udara), luka, atau tertelan tanpa sadar.

Pada orang dengan daya tahan tubuh yang kuat, spora jamur yang tak sengaja terhirup bisa dilenyapkan oleh sistem imun. Namun, jika daya tahan tubuh lemah atau memiliki faktor risiko lain, jamur akan terus masuk dan menimbulkan infeksi.

"Pada kasus jamur yang masuk melalui saluran napas, terkadang sistem kekebalan tubuh tidak berhasil melawan jamur di saluran napas atas. Jadi [jamur] terus masuk ke bawah," jelas Anna.

Sebagian besar kasus mukormikosis menyebar secara sporadis di sejumlah wilayah. Namun, hingga saat ini, belum ada bukti yang memperlihatkan kemungkinan penularan mukormikosis antar-manusia, ataupun dari hewan ke manusia.

Bagaimana Mendiagnosis Mukormikosis?

Mukormikosis, kata Anna, tak bisa langsung didiagnosis sekalipun ada gejala klinis yang mendukung. Perlu adanya informasi penunjang lain untuk menegakkan diagnosis.

Diagnosis mukormikosis ditentukan dengan berbagai pemeriksaan. Mulai dari memeriksa riwayat kesehatan pasien untuk menemukan faktor risiko, memperhatikan gejala, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, khususnya pemeriksaan mikologi (laboratorium jamur).

Simak penjelasan lengkap mengenai mukormikosis lainnya di halaman berikutnya.

Faktor Risiko dan Gejala Mukormikosis


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :