Tidur menjadi rutinitas harian setiap orang. Beberapa orang mungkin mudah terlelap ketika menyentuh bantal, tapi ada juga yang membutuhkan waktu lama agar bisa tidur.
Semuanya bergantung pada seberapa mudah tubuh Anda merasa rileks hingga akhirnya otak bisa tidur lelap.
Tapi kenapa setiap orang butuh tidur? Apa setiap orang juga butuh tidur siang singkat (power nap)?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter Spesialis Kejiwaan Dharmawan mengatakan tidur adalah bentuk istirahat total yang tidak bisa digantikan dengan apapun.
"Tidur adalah istirahat yang paling total, enggak ada gantinya, jadi istirahat lain enggak bisa menggantikan tidur," kata Dharmawan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (2/6).
Ketika tidur, seluruh organ tubuh termasuk otak beristirahat total, kecuali sistem otonom seperti jantung, yang terus memompa darah. Otak juga ikut beristirahat, sistem hormonal dan biologis yang diatur oleh otak juga beristirahat agar bisa bekerja lebih baik esok hari.
Dharmawan menjelaskan, tubuh sedang melakukan restorasi menyeluruh saat seseorang jatuh tidur. Tidur diibaratkan seperti pembangunan kembali, baik itu sel, organ, hingga otak.
Kurang tidur akan mempengaruhi metabolisme tubuh, fungsi otak, hingga mengacaukan mood. Healthline menyebut tidur mirip seperti konservasi energi pada tubuh manusia.
Tidur memungkinkan seseorang mengurangi kebutuhan kalori karena banyak waktu dihabiskan yang tidak membutuhkan banyak energi. Sehingga tidur dapat mengurangi penggunaan energi di malam hari, membuat tubuh punya tenaga di pagi dan siang.
Dharmawan mengatakan durasi tidur ideal setiap orang akan berbeda bergantung pada kondisi kesehatan dan kesibukannya. Namun rata-rata orang dewasa membutuhkan waktu 7-8 jam tidur sehari.
Sementara anak-anak membutuhkan waktu yang lebih lama, bisa 10-12 jam tidur sehari.
Ada empat tahap untuk tidur berkualitas. Secara singkat adalah fase menuju tidur nonrapid eye movement(non REM sleep), dan fase tidur (REM).
Pada tahap pertama terjadi fase non-REM. Tahap ini merupakan tahap awal yang akan Anda alami ketika akan jatuh tidur. Gelombang otak, detak jantung, dan gerakan mata akan melambat. Fase ini biasanya berlangsung selama 7-10 menit.
Kemudian, tahap selanjutnya masih disebut non-REM, suhu tubuh akan menurun, gerakan mata berhenti, detak jantung serta otot terus rileks, gelombang otak akan melonjak sebentar lalu melambat. Selama tidur malam, seseorang biasanya akan menghabiskan banyak waktu di tahap ke dua ini.
Tahap tiga, Anda mulai memasuki tidur REM. Mata dan otot tidak bergerak, gelombang otak semakin melambat.
Terakhir adalah tidur REM, tahap ini terjadi 90 menit setelah Anda tertidur. Saat memasuki fase ini, gelombang otak dan gerakan mata akan meningkat, detak jantung dan pernapasan juga semakin cepat. Terkadang orang mendapat mimpi saat di fase ini.
"Orang-orang tak banyak yang bisa sampai pada tidur tahap empat ini, kadang cuman sampai di tahap 2-3, sehingga ketika bangun dia tetap enggak segar," ujar Dharmawan.