Jakarta, CNN Indonesia --
Situs rekomendasi wisata Time Out kemarin telah merilis daftar '30 Jalanan Paling Keren di Dunia'.
Tak hanya jalanan di Amerika atau Eropa saja yang masuk daftar, begitu juga dengan jalanan di kota-kota Asia seperti Singapura, Tokyo, dan Hong Kong.
Haji Lane di Singapura menduduki peringkat ke-delapan, sementara Cat Street di Tokyo menempati peringkat ke-13.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, jalanan Star Street di Hong Kong menempati peringkat paling buncit, ke-30.
Jika pandemi virus Corona sudah mereda dan perjalanan ke luar negeri sudah memungkinkan, tak ada salahnya mendatangi jalanan-jalanan yang masuk daftar ini demi menikmati suasana kekinian yang meriah.
Mengutip CNN, berikut tujuh jalanan paling keren di dunia tahun ini versi Time Out:
1. Smith Street, Melbourne
Selain Fitzroy, Melbourne juga punya jalanan yang tak kalah meriah, yakni Smith Street.
Smith Street pernah "dikuasi" geng jalanan pada tahun 1800-an. Seiring berkembangnya zaman, jalanan ini lalu dihuni oleh banyak toko dan tempat makan kekinian.
Selepas senja, kehidupan malam di sini bakal lebih meriah, dengan kerumunan di bar gay, tempat musik live, dan jelab malam.
Komunitas independen di sini juga sangat kompak, terutama di saat mereka sama-sama berusaha membangkitkan perekonomian lokal selama pandemi virus Corona berlangsung.
Bar Above Board, restoran Alimentari, dan toko Vintage Garage patut dikunjungi di sini.
 Smith Street. (Mat Connolley via Wikimedia Commons (CC-BY-SA-3.0)) |
2. Passeig de Sant Joan, Barcelona
Jalan yang dihiasi pepohonan ini membelah Barcelona dari utara ke selatan dan membentang di empat lingkungan berbeda.
Bagian atas terasa sedikit lebih kuno, dengan bar dan butik tradisionalnya seperti Baylina, Bar Oller, dan Verdú.
Ujung selatan, penuh dengan restoran kekinian, seperti Granja Petitbo dan ChichaLimoná, ditambah dengan keberadaan 'segitiga manga' dari toko buku komik yang memukau.
Jalan ini benar-benar menonjol karena sangat mengutamakan pejalan kaki dan pengendara sepeda.
Jalur sepeda membentang di sepanjang jalan, sementara trotoar memberi lebih banyak ruang untuk pejalan kaki atau kafe luar ruangan.
Restoran tradisional Catalan, Sant Joan, bisa disambangi. Norma, pemenang penghargaan Eisner 2018 untuk toko buku komik terbaik dunia, juga bisa didatangi.
 Passeig de Sant Joan. (iStockphoto/Orbon Alija) |
3. South Bank, London
Komunitas skateboard meramaikan jalanan ini. Ditambah lagi dengan banyaknya toko dan tempat makan kekinian yang menyajikan konsep dan produk yang unik.
The Polish Deli London bisa dibilang tempat makan yang favorit di sini.
Jangan lupa juga menyambangi pusat pemutaran film BFI South Bank.
Kalau ingin belanja, bisa datang ke Brand Academy, toko suvenir independen yang menjual segala macam pernak-pernik.
Terkadang ada pasar buku yang juga digelar di sudut jalan ini, silakan belanja tapi boleh juga sekadar melihat-lihat.
 South Bank. (iStockphoto/ludhi85) |
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
4. San Isidro, Havana
Kawasan kolonial kuno di Havana lama kelamaan berubah menjadi kawasan kekinian. San Isidro nama jalannya.
Jalanan ini dipenuhi dengan seni mural yang beragam warna dan bentuk. Pecinta seni pasti bisa mengenali sosok seniman yang membuatnya.
Kalau ingin menikmati hidangan khas Kuba, silakan menyambangi Yarini Habana.
Saksikan seniman Kuba baru dalam pertunjukan menarik di Galería Taller Gorría, toko roti tua yang direnovasi oleh Jorge Perugorría, aktor lokal dari 'Strawberry & Chocolate' yang terkenal.
5. Sunset Boulevard, Los Angeles
Ada banyak hal yang bisa dilihat di sini, mulai dari pemukiman mewah sampai pertokoan independen.
OTOTO menyajikan menu khas Jepang yang modern. Tempat makan yang berada di kawasan Echo Park ini juga ramai didatangi untuk kongko di barnya.
Setelah kenyang, nikmati pertunjukan komedi kecil atau konser di Stories Books and Café.
Time Travel Mart, toko serba ada yang unik ini bisa disambangi untuk mencari oleh-oleh.
 Sunset Boulevard. (iStockphoto/ViewApart) |
6. Witte de Withstraat, Rotterdam
Jalanan ini dihuni oleh banyak galeri seni. Baru di malam harinya, banyak kelab malam yang beroperasi.
Akses pejalan kaki juga lebar, sehingga sangat nyaman untuk berkeliling area tanpa harus berkendara.
Ballroom menjadi tempat makan dan bar yang paling ramai didatangi.
De Witte Aap juga sering terpilih sebagai salah satu bar terbaik di dunia.
Saksikan pameran unik di WORM, kompleks seni yang juga menampilkan malam rap Belanda secara reguler.
 Witte de Withstraat. (iStockphoto/franswillemblok) |
7. Rua Três Rios, São Paulo
Di salah satu lingkungan paling bersejarah di São Paulo, ada jalanan Rua Três Rios yang beragam dan selalu berkembang.
Hanya beberapa menit dari Museum Pinacoteca yang indah, jalan ini dan persimpangannya telah menjadi rumah bagi beberapa generasi keluarga imigran yang telah pindah ke Brasil selama berabad-abad - dari Italia, Korea, Yunani, Bolivia, Eropa Timur, dan tempat lain - sehingga pilihan kuliner di sini sangat beragam.
Hwang To Gil yang menyajikan menu Korea sampai Acropóles yang menyajikan makanan Yunani sejak 1959 patut disambangi.
Jangan lupa minum es kopi di Bellapan Bakery.
Casa do Povo layak disambangi untuk melihat pameran seni. Kemudian jelajahi toko kain berwarna-warni di sekitarnya, tempat desainer muda Brasil mencari bahan mereka.
 Rua Tres Rios. (Raphael Igor via Wikimedia Commons (CC-BY-SA-3.0)) |
8. Haji Lane, Singapura
Kampong Gelam - daerah kantong komunitas Muslim di tahun 1800-an - semakin ramai oleh toko, tempat makan, sampai tempat menginap yang berkonsep anak muda.
Jalur ini hanya untuk pejalan kaki dan malam hari adalah waktu terbaik untuk menikmati suasananya yang semarak.
Mengutip Time Out, Windowsill Pies bisa didatangi bagi yang sedang ingin makan kue-kue enak.
Beragam mural juga memanjakan mata saat kaki berkeliling mulai dari restoran Meksiko Piedra Negra, Singapura Club, hingga Galeri Gelam.
Beli kain batik tradisional dan kebaya nyonya bersulam dari Toko Aljunied, salah satu toko tekstil tertua di Arab Street.
 Haji Lane. (iStockphoto/tobiasjo) |