Keinginan untuk memenuhi kebutuhan wanita dapat dilihat dalam banyak aspek perencanaan kota modern Wina ini, dari lampu jalan yang lebih terang, lebih banyak pintu keluar di stadion, hingga penyediaan fasilitas toilet yang lebih baik.
Dalam desain hunian juga terdapat inovasi, seperti ruang bersama yang digunakan di antara beberapa flat untuk menjaga harga properti tetap rendah dan mendorong keluarga untuk berkolaborasi dalam pengasuhan anak.
Di pameran tersebut, pengunjung dapat belajar tentang pencapaian desain dari 18 arsitek, seniman, dan perencana kota wanita dari seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk co-kurator Wojciech Czaja, pameran ini sesuai dengan etos yang tercermin dalam nama jalan Seestadt.
"Sembilan puluh dua persen jalan di Wina dinamai menurut nama laki-laki," katanya, menambahkan: "Itu tidak mencerminkan sejarah atau kehidupan modern saat ini.
"Makanya hampir semua lokasi di sini diberi nama perempuan, mulai dari dunia seni, politik, ekonomi, dan arsitektur," katanya.
Seperti di banyak bidang lain, perempuan telah lama aktif dalam membentuk ruang perkotaan, tetapi jarang mendapat pujian atau ketenaran yang dinikmati laki-laki.
Sejak tahun 1912, sebuah proyek untuk kota taman memenangkan kompetisi internasional untuk desain ibu kota Australia yang baru, Canberra.
Meskipun karya arsitek Amerika Marion Mahony Griffin yang mengesankan juri, sebagian besar pujian diberikan kepada suaminya.
"Bahkan hari ini, perempuan dicoret dari proyek," kata salah satu kurator Czaja, Katja Schechter kepada AFP, mengutip kasus terkini yang melibatkan penghargaan arsitektur paling bergengsi.
"Kami memiliki contoh (arsitek China) Lu Wenyu, suaminya memenangkan Hadiah Pritzker, meskipun mereka selalu membangun proyek bersama - dan itu terjadi pada tahun 2012."
Wanita pertama yang memecahkan rekor Pritzker setelah 25 tahun pemenangnya adalah pria, ialah arsitek Anglo-Irak Zaha Hadid pada tahun 2004, untuk desain Contemporary Arts Center di Cincinnati, Ohio.
Beberapa lainnya menyusul: Kazuyo Sejima pada 2010, Carme Pigem pada 2017, Yvonne Farrell dan Shelley McNamara pada 2020 dan Anne Lacaton pada 2021.
Beberapa karya yang disorot dalam pameran ini adalah populasi perkotaan terus membengkak akibat migrasi dari pedesaan.
Di Teheran, jalur pejalan kaki sepanjang 270 meter yang dibuat oleh Leila Araghian digunakan oleh 4 juta penduduk kota setahun setelah dibuka pada tahun 2014 dan sejak itu telah memenangkan beberapa penghargaan bergengsi.
Lo mengatakan bahwa Seestadt dan kota lain di dunia "membutuhkan sudut pandang dari berbagai golongan yang akan membentuk konsep bermasyarakat yang lebih baik".
Baca juga:FOTO: Mengobati Rindu di Tujuh Kamar BTS |