Jakarta, CNN Indonesia --
Warga Paris mulai Rabu (23/6) bisa jalan-jalan lagi di lorong berlapis emas di pusat perbelanjaan Samaritaine, yang telah 16 tahun direnovasi untuk mengembalikan keindahan arsitektur Art Deco dan Art Nouveau-nya.
Konglomerat fesyen, LVMH, menutup tempat belanja berusia 151 tahun yang menghadap ke Sungai Seine itu pada tahun 2005, ketika pejabat berwenang menemukan sejumlah kekhawatiran atas keselamatan bangunan, termasuk soal ruwetnya sistem kabel yang sudah kuno.
Dulunya merupakan tempat perbelanjaan utama yang menyambungkan ibu kota antara Louvre dan Notre-Dame, seiring perkembangan zaman Samaritaine seakan kehilangan pelanggannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal tempat belanja ini punya motto: "Anda dapat menemukan segalanya di La Samaritaine."
"Tempat ini sempat sekarat," kata kepala toko Jean-Jacques Guiony kepada wartawan pada hari Senin (21/6), ketika Presiden Emmanuel Macron berkunjung untuk peresmian situs bersejarah yang telah dipulihkan.
Macron, yang melakukan tur bersama Bernard Arnault, kepala LVMH dan salah satu orang terkaya di dunia, menyebut bangunan ini sebagai "warisan budaya Prancis yang menakjubkan."
Untuk perombakan, LVMH mengecilkan luas lantai di gedung utama hingga sepertiga, mirip Le Bon Marche, pusat perbelanjaan milik LVMH lainnya di Paris.
Toko-toko yang menjual peralatan berburu, peralatan rumah tangga dan mainan sudah tidak ada lagi, meskipun tanda-tanda kehadirannya masih terpajang di fasad yang telah direnovasi.
Sebagai gantinya, toko-toko mewah dibuka. Ada lantai yang khusus menjual jam tangan, ada lantai yang khusus menjual peralatan kecantikan.
Restoran, bar, dan tempat makan lain, seperti Street Caviar by Prunier, berada di setiap lantai, sementara hotel Cheval Blanc yang dibuka pada bulan September mendatang akan menawarkan pemandangan langsung ke Sungai Seine dan restoran dengan Arnaud Donckele berbintang Michelin sebagai jagoannya.
Tarif kamar yang ditawarkan mulai dari 1.150 euro (sekitar Rp12,4 juta) semalam, berupa penthouse dua lantai dengan kolam renang, spa, bioskop dan lift pribadi.
"Anda mungkin tidak lagi menemukan segalanya di La Samaritaine, tetapi Anda akan menemukan segala tentang Paris di La Samaritaine," kata Eleonore de Boysson, direktur Eropa di cabang ritel DFS LVMH.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
Rumit
Dibuka pada tahun 1870 oleh Ernest Cognac, seorang pedagang keliling, dan diperluas dengan istrinya Louise Jay, empat toko di Samaritaine menjadi pusat perbelanjaan yang mengalami masa kejayaan pada tahun 1930-an.
Dia menamakannya La Samaritaine, terinspirasi dari sebuah keran air di Jembatan Pont Neuf di dekatnya yang menggambarkan kisah Injil tentang wanita Samaria yang menawarkan air kepada Yesus.
Itu adalah jembatan yang dimata-matai oleh karakter Matt Damon dari atap Samaritaine dalam film thriller rilisan tahun 2002 'The Bourne Identity'.
Renovasi bangunannya awalnya diharapkan berlangsung tiga hingga enam tahun, tetapi terjadi penundaan ketika LVMH kesulitan mencari ratusan pengrajin asal Prancis yang mampu memulihkan mosaik dan karya seni lainnya.
Mereka juga menemukan bahwa lukisan merak berwarna emas yang elegan, sebuah mahakarya Art Nouveau yang membentang di sepanjang dinding di bawah atap atrium kaca, telah dilapisi cat putih pada tahun 1990-an.
Kasus tuntutan hukum dengan kelompok perlindungan sejarah yang marah atas fasad kaca bergelombang baru di satu bagian, yang dirancang oleh perusahaan Jepang pemenang Pritzker, Sanaa, juga menjadi batu sandungan dalam proyek ini.
Laporan pers mengatakan anggaran renovasi membengkak menjadi 750 juta euro - jumlah yang belum dikonfirmasi secara resmi oleh para eksekutif.
"Merenovasi jauh lebih rumit daripada hanya membangun kembali," kata Guiony.
Kelahiran kembali
Sebagai bagian dari proyek yang berkolaborasi dengan Balai Kota, sejumlah area toko diubah menjadi ruang kantor dan 97 unit rumah terjangkau beserta pusat penitipan anak.
Satu gedung akan disewakankan ke perusahaan ritel fesyen Jepang, Uniqlo, dan beberapa merek lainnya.
LVMH juga membangun alun-alun lengkap dengan air mancur yang indah.
Toko dan hotel saja akan menciptakan 2.100 pekerjaan.
Proyek revitalisasi bangunan bersejarah di Paris nampaknya akan terus berlanjut, dengan rencana memperindah museum seni Bourse de Commerce oleh saingan bisnis Arnault, Francois Pinault.
Tetapi hanya segelintir dari hampir 750 karyawan yang diberhentikan secara tiba-tiba 16 tahun lalu telah dipekerjakan kembali -- lusinan diwawancarai, tetapi LVMH mengharuskan staf penjualan untuk berbicara setidaknya tiga bahasa.
"Ini adalah kelahiran kembali," kata Mourad Khati (53) seorang manajer sekali lagi di lokasi.
"Saya pertama kali bekerja di sini ketika saya berusia 21, baru saja tiba dari Kabylia di Aljazair.
"Pada masa itu bangunan ini ramai didatangi oleh kaum pekerja, saat ini nampak lebih mewah," katanya.