Jakarta, CNN Indonesia --
Apa yang Anda bayangkan saat mendengar istilah 'self pleasure'? Self pleasure dilakukan untuk memberikan kesenangan terhadap diri sendiri dalam hal apa pun, termasuk menyoal seksualitas.
Pada dasarnya, 'self pleasure' bisa didefinisikan sebagai aktivitas yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan dan kenyamanan diri sendiri.
Psikolog di Primaya Hospital Jakarta, Gardenia Junissa Siregar mengatakan, secara definitif, ada banyak aktivitas yang dapat menimbulkan self pleasure. Berbelanja atau pergi bervakansi bisa menimbulkan kesenangan bagi diri sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, tak jarang orang mengaitkannya dengan aktivitas seksual. Masturbasi disebut sebagai salah satu bentuk self pleasure yang bisa dimiliki siapa pun.
"Self pleasure ini lebih sering dikaitkan dengan aktivitas seksual untuk merangsang diri, seperti masturbasi, onani, baik yang dilakukan dengan bantuan video atau majalah porno," kata Gardenia kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
Masturbasi sendiri bertujuan untuk mencapai 'puncak' hingga orgasme atau ejakulasi. Caranya dengan memberikan stimulan pada organ intim dengan sentuhan atau bantuan mainan seks.
Maka dari itu, masturbasi merupakan bagian dari self pleasure karena sama-sama bertujuan untuk mendapat kenikmatan dalam hal seksual seorang diri.
"Bicara tentang self pleasure sebenarnya enggak lepas dari masturbasi, karena masturbasi memang aktivitas yang berusaha memberikan kepuasan seksual pada diri sendiri," kata psikolog klinis, Inez Kristanti.
Selain masturbasi, menyentuh bagian-bagian tubuh yang sensitif (erogenous zones) juga merupakan bagian dari self pleasure. Seperti memainkan puting susu, meraba leher, atau memainkan g-spot.
Menurut Inez, selain demi mencapai kenikmatan, self pleasure juga bertujuan untuk mengenal bagian tubuh sendiri.
Mengenal titik-titik kenikmatan yang ada pada tubuh bisa dilakukan melalui self pleasure. Caranya cukup dengan meraba setiap bagian tubuh hingga menemukan erogenous zones yang membawa Anda sampai klimaks, hanya dengan sentuhan.
"Titik kenikmatan di tubuh manusia bisa macam macam, orang pikirnya cuma genital aja, tapi sebenarnya titik-titik di tubuh manusia ada juga yang bisa memberikan kenikmatan bukan hanya genital. Misalnya, sensitif di bagian leher, bibir, leher, dan lain-lain," jelas Inez.
Dengan mengenal tubuh sendiri, seseorang bisa menjadi lebih percaya diri ketika berhubungan seksual dengan orang lain. Setiap orang jadi mengenal mana titik 'nyaman' yang bisa disentuh, yang sebaiknya dihindari, dan mana yang membutuhkan sentuhan lebih agar berhubungan seks lebih memuaskan.
Mengenal tubuh sendiri juga sekaligus menjaga kesehatannya. Seseorang akan lebih sadar jika ada sedikit saja perbedaan pada bagian tubuhnya, terlebih organ seksualnya.
"Seksualitas sebenarnya bagian dari diri manusia. Dengan mengenal aspek seksual, kita lebih mengenal diri sendiri. Kita jadi lebih tahu bagaimana fungsinya, bagaimana cara kerjanya, bisa lebih take care untuk kesehatannya. Misalkan ada fungsi yang dulu berfungsi dengan baik, kok, sekarang terganggu. Nah, itu, kan, bisa ketahuan," jelas Inez.
 Ilustrasi. Tak hanya laki-laki, perempuan juga bisa menjadikan masturbasi sebagai kebutuhan. (iStockphoto) |
Self Pleasure Adalah Kebutuhan
Aktivitas yang berkaitan dengan self pleasure mungkin identik dengan tindakan yang dilakukan kaum pria. Padahal, self pleasure merupakan hal normal yang juga bisa dilakukan perempuan.
"Secara psikologis, self pleasure merupakan salah satu kebutuhan dalam tahap perkembangan seseorang," kata Gardenia.
Ketika seorang individu mencapai usia remaja-dewasa, maka kebutuhan akan hubungan intim, termasuk hubungan seksual, akan meningkat. Kondisi tersebut akan menimbulkan keinginan untuk mencapai kepuasan diri melalui aktivitas seksual, salah satunya adalah self pleasure.
Namun, keputusan untuk melakukan aktivitas seksual atau tidak, merupakan keputusan pribadi. Meski secara ilmiah kebutuhan seks adalah hal normal bagi makhluk hidup, tradisi atau prinsip hidup tertentu mungkin melarang aktivitas seksual sebelum pernikahan.
"Apa eksplorasi yang dilakukan untuk mengenal seksualitasnya, itu kembali lagi pada pribadi masing-masing. Mempelajari seksualitas baik adanya, tapi apa yang dilakukan itu balik lagi ke nilai pribadi," tutur Inez.