Jakarta, CNN Indonesia --
Pandemi menggebuk sejumlah aktivitas, tak terkecuali aktivitas para seniman di Sleman, Yogyakarta. Sudut kota melompong. Biasanya musisi jalanan wara-wiri, pojok taman kota biasa jadi panggung seni. Semua itu rehat, lebih dari dua tahun karena virus yang kini punya rerupa mutasi.
Panggung-panggung kreasi memang terbatas, tapi bukan berarti tak ada. Hingga pada akhirnya CNNIndonesia.com temukan di salah satu spot utama Artotel Yogyakarta, Jalan Raya Kaliurang Km 5,6, Sleman, Yogyakarta.
Saat CNNIndonesia.com datang, Artotel Yogyakarta tengah menggelar pameran seni rupa bertajuk 'Avra-Kadabra'. Digelar sepanjang 27 Mei hingga 27 Juli 2021. Pameran ini digelar di sebuah ceruk ruang lobi hotel yang dikenal dengan Artspace Artotel Yogyakarta. Terbuka untuk umum. Pameran ini digelar sepanjang dua bulan sekali, secara maraton bergantian diisi karya seniman lokal di Jogjakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, pameran Avra-Kadabra menggandeng komunitas Selatan Klub, wadah para seniman mengembangkan karya seni melalui kolaborasi. Melibatkan tujuh seniman yang memiliki keunikan dan keajaiban masing-masing: Andi Acho Mallaena, Galieh Wicaksono, Krismarliyanti, Rawraw, Tehato, Wisnu Aji Kumara, dan Yula Setyowidi.
"Artspace di Artotel Yogyakarta ini wajib menjadi area pameran seni, sebagai sebuah identitas Artotel pengawal seni dalam kebutuhan penginapan di Yogyakarta," ujar Tiwi Purba, Marketing Communication Artotel Yogyakarta kepada CNNIndonesia.com.
Semua sudut hotel diisi ornamen artistik. Sepintas tak nampak dari luar, karena fasad hotel ini berbadan gelap, di lingkungan bangunan perniagaan yang warna-warni sepanjang jalan Kaliurang. Artotel berada di lingkungan yang sangat metropolis: para pelintas, hingga pelancong santai.
105 kamar bernuansa nyeni
Perkenalan itu membawa CNNIndonesia.com, jauh lebih mengenal Artotel Yogyakarta.
Hotel ini menyabet penghargaan "Joglosemar Leading Artistic Hotel" dari Joglosemar Tourism Awards 2021/2022 yang digagas Indonesia Travel Tourism Award (ITTA) Foundation bersama Badan Otorita Borobudur (BOB) dan Binus Business School.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
Penghargaan tersebut menggenapi penghargaan serupa yang diraih Artotel Group, yakni Traveler's Choice Award 2021, sebuah penghargaan dari Tripadvisor yang diberikan kepada hotel-hotel yang dinilai konsisten memberikan pengalaman fantastis kepada wisatawan.
Deret penghargaan tersebut dipajang di pilar-pilar lobi hotel bak sebuah kebanggaan. Ibara sertifikat hisab atas konsistensi Artotel yang menyajikan 105 kamar, dengan ukuran mulai 23.25 hingga 41 m2 yang bernuansa seni. Hotel yang cukup family ini juga menghadirkan restoran yang terkoneksi kolam renang apik untuk anak-anak di lantai Mezanine.
Pantauan CNNIndonesia.com, ruang santap Artotel Yogyakarta mengusung tajuk ROCA (Restaurant of Contemporary Art), sebuah ruang pertemuan yang luas, dengan lagi-lagi menyodorkan artspace di berbagai lini. Belum lagi, saat berada di BART, Bar at The Rooftop, kesempurnaan menikmati hidangan lezat dipadu pemandangan indah cakrawala Yogyakarta.
Tiwi mengatakan, segmen pengunjung di sini adalah keluarga dan para milenial. Belum lagi, jarak Artotel Yogyakarta dengan Universitas Gajah Mada yang berjarak tak lebih dari empat kilometer. Standar artistik, kata Tiwi, adalah sebuah nilai lebih yang ditawarkan kepada para pengunjung, dalah hal ini anak-anak muda.
Berdiri kokoh dengan sembilan lantai, hotel dengan salah satu sudut pandang lanskap Gunung Merapi ini dihias dengan dinding-dinding anyaman bambu, dipadu sejumah seni lukis yang bersandar dari cerita dan kerarifan lokal. Menjamu mata para pengunjung dengan nilai sejarah peradaban Jawa dan Indonesia pada umumnya.
"Seni lukis di tiap dinding hingga lorong Artotel merupakan cara menerjemahkan "Cerita Rakyat" atau konsep cerita rakyat, mewujudkan harmoni modernitas dan lokalitas sebagai satu kesatuan," kata Tiwi.
"Ada nuansa kontemporer, dipadu sentuhan modernitas di Yogyakarta yang sayang untuk diabaikan saat berada di sini," ujar Ajeng Rahayu, salah satu pengunjung Artotel Yogyakarta kepada CNNIndonesia.com.
Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.
Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.