Jakarta, CNN Indonesia --
Beberapa waktu lalu, publik Twitter sempat diramaikan dengan cumi-cumi. Sebuah akun mengunggah pengalaman seorang pria yang masturbasi atau onani memakai cumi-cumi. Boga bahari yang biasa dikonsumsi sebagai lauk ini sontak mengundang kehebohan apalagi buat netizen yang menyukai cumi-cumi.
Seorang netizen mengatakan bahwa masakan cumi-cumi rasanya enak. Namun begitu menemukan pengakuan ini, pandangannya terhadap cumi-cumi jadi berbeda. Sementara itu ada netizen lain yang tidak ingin makan cumi lagi.
Akan tetapi, jika mau dilihat lagi tak hanya soal orang jadi ogah makan cumi tetapi risiko kesehatan dari aktivitas ini. Seksolog Haekal Anshari berkata orang harus hati-hati dengan risiko infeksi akibat kuman yang terdapat pada cumi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"[Ada] kenikmatan yang didapat karena sensasi yang dirasakan seperti melakukan penetrasi ke dalam alat kelamin namun bila dilakukan terus-menerus maka berisiko mengalami gangguan zoophilia," kata Haekal pada CNNIndonesia.com lewat pesan singkat, Jumat (25/6).
Zoophilia sendiri merupakan ketertarikan seksual terhadap binatang. Diwawancara secara terpisah, seksolog sekaligus psikolog Zoya Amirin berkata seorang dengan zoophilia ini hanya bisa terangsang saat berhubungan seks dengan binatang misal, kuda, kambing atau binatang lain.
Jika, lanjutnya, orang ini tidak merasakan rangsangan dari manusia lain maka bisa mengarah ke zoophilia. Namun ada pula risiko lain berkaitan dengan self esteem atau rasa percaya diri seseorang. Bahwa perilaku seksual seperti ini bisa mendatangkan rasa percaya diri palsu. Mengapa?
"Dia enggak nyakitin orang lain ya, orang cuma cumi-cumi. Tapi balik lagi, segini amat ya diri saya melakukan ini dengan cumi. Gini, ketika kita masturbasi dengan alasan yang tepat, berbeda dengan jika tidak ada orang, bahkan enggak mau beli sex toys, kan berarti dia melihat dirinya jadi bermasalah," jelasnya.
"Tiap orang, terutama laki-laki, dia kan harus ada skill mendekati perempuan salah satunya social skill termasuk memahami consent, berbesar hati jika ditolak dan lain sebagainya. Akan ada power issue kalau bisanya seks dengan cumi. Nanti potong jalur. Ah susah sama perempuan, mesti dirayu dulu, usaha dulu, belum lagi ditolak. Cumi mah diam aja."
Simak tips sehat masturbasi di halaman berikutnya.
Masturbasi sebenarnya memiliki aneka manfaat. Namun untuk merasakan manfaatnya, Anda perlu melakukan masturbasi yang sehat. Lewat media sosial maupun kanal YouTube, Zoya kerap berbagi ilmu termasuk seputar masturbasi.
Lupakan cumi-cumi, berikut tips masturbasi yang sehat.
1. Tangan bersih
Zoya menekankan untuk memperhatikan kebersihan tangan. Beruntung kini Covid-19 membiasakan orang untuk rajin mencuci tangan. Tanpa Anda sadari, tangan jadi pembawa bakteri atau virus pembawa penyakit. Tentu Anda tidak ingin alat kelamin terinfeksi penyakit.
2. Gunakan pelumas
Untuk kaum Adam, Zoya sangat menyarankan untuk menghindari penggunaan sabun atau baby oil untuk masturbasi. Sabun atau baby oil berisiko menimbulkan luka sehingga memungkinkan bakteri masuk lalu timbul infeksi.
Di pasaran kini terdapat beragam pelumas (lube) mulai dari yang bahan air (water based), bahan minyak (oil based), aroma stroberi atau aroma lain yang bisa menambah kenyamanan Anda.
3. Sex toys
Selain tangan sendiri, Anda bisa melakukan masturbasi dengan bantuan sex toys. Anggapan bahwa sex toys bakal mendepak penis atau vagina jelas harus dibongkar. Zoya berkata sex toys tidak akan memberikan interaksi seperti hubungan seks yang sesungguhnya.
"Sex toys ada berbagai macam. Bahkan sex toys bisa dipakai dengan pasangan, untuk ibu hamil ada," imbuhnya.
Dia menambahkan untuk pemula, khususnya perempuan tapi belum siap penetrasi, sebaiknya memakai yang sederhana dan berukuran sedang. Kalau dilihat mungkin tidak akan memberikan kenikmatan maksimal. Namun, kata Zoya, penggunaan sex toys langsung ukuran besar justru akan tidak nyaman. Justru baiknya dimulai dari yang sederhana lalu naik setingkat demi setingkat hingga berefek luar biasa.
Penggunaan sex toys harus diimbangi dengan penggunaan pelumas. Dia menyarankan untuk menggunakan pelumas berbahan dasar air sehingga tidak merusak sex toys. Untuk pelumas berbahan dasar minyak lebih sesuai untuk masturbasi dengan tangan karena tidak cepat kering.
Kasus masturbasi memakai cumi-cumi jelas berisiko. Ini pun berlaku untuk masturbasi dengan ketimun, wortel, atau bahan pangan lain. Anda tentu tidak ingin alat kelamin jadi infeksi atau terkena gangguan kesehatan lain.
4. Luapkan fantasi seksual
Masturbasi yang sehat berarti masturbasi tanpa 'pancingan' bernuansa pornografi termasuk video maupun gambar. Ini saatnya untuk meluapkan fantasi seksual. Biarkan otak bertualang bebas membentuk imajinasi yang 'panas'. Otak pun jadi terlatih untuk berpikir kreatif. Buat Anda yang bekerja di industri kreatif, tentu ini bakal sangat bermanfaat.
5. Bukan pelarian
Tidak jarang masturbasi digunakan sebagai pelarian dari interaksi sosial, stres, jenuh pandemi, pasangan sedang jauh atau hubungan seks tidak memuaskan. Zoya berkata masturbasi ini jadi momen 'me time' sekaligus memahami peta seksual tubuh.
"Masturbasi jadi tidak sehat kalau dilakukan karena kesepian, merana. Nah ini bakal berbeda kalau mengajak pasangan yang lagi jauh, yuk masturbasi bareng. Kemudian masturbasi buat me time dan enggak disembunyikan dari pasangan," imbuhnya.