Disclaimer: artikel ini mengandung konten yang hanya boleh dibaca orang dewasa.
Love hotel, alias hotel untuk memadu kasih bagi pasangan dewasa, pertama kali popular di Jepang pada akhir 1968 sampai awal 1970-an.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jangan sampai salah memesan tempat penginapan di Jepang, karena love hotel memang dirancang untuk pasangan yang ingin menghabiskan waktu bersama secara privat.
Dalam istilah Jepang, hotel ini disebut hotel 'tsurekomi' artinya 'membawa'. Membawa dalam artian membawa pasangan.
Love hotel pertama di Jepang dibuka di Osaka pada tahun 1968. Awalnya, hotel ini muncul atas respons kebutuhan para pasangan muda pada periode pascaperang awal.
Saat itu, pasangan muda masih banyak yang tinggal dengan orang tua, sedangkan, di sisi lain mereka punya kebutuhan akan hal privat.
Pada saat itu, para pasangan muda bisa menyewa hotel ini mulai dari per jam sampai per malam.
Waktu sewa yang singkat biasanya 2 sampai 4 jam dengan biaya rata-rata 2.900 sampai 7.000 yen. Harga tersebut disesuaikan dengan waktu dan tingkatan hotelnya.
Harga tersebut akan berubah saat akhir pekan. Jumat malam dan hari libur harga sewa love hotel biasanya lebih mahal.
Pada akhir 1980-an love hotel menjadi tempat yang lumrah di Jepang. Menginap di love hotel sudah seperti ritual atau bahkan menjadi standar dari suatu kencan.
Sejak saat itu, love hotel menjamur di Jepang. Terutama, di kota-kota besar yang banyak dengan area hiburan seperti Shibuya, Kabukicho Shinjuku, Ikebukuro, Uguisudani dan Ueno.
Dengan persaingan yang ketat, para pengusaha love hotel membuat inovasi-inovasi baru.
Love hotel hadir dalam berbagai pilihan tema, mulai dari hutan, negeri dongeng, luar angkasa dan beragam tema lainnya yang menjadi referensi fantasi pasangan yang ingin bermalam.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
![]() |