Jakarta, CNN Indonesia --
Perut keroncongan hingga bersuara terkadang bikin malu. Apalagi jika Anda sedang berada dalam situasi serius, seperti rapat atau sedang berkencan. Padahal, perut sudah terisi, tapi kenapa ia tetap bunyi di saat genting?
Suara pencernaan bisa terdengar aneh, tapi sebenarnya sangat normal terjadi. Dalam dunia medis, suara menggerutu dari dalam perut disebut sebagai borborygmus. Kebisingan itu juga sebenarnya bukan datang dari perut, melainkan usus.
"Biasanya kebisingan itu terjadi ketika ada gas berlebihan yang bergerak bulak-balik di usus," kata ahli gastroenterologi, Laurence Bailen, seperti dikutip WebMD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada beberapa kemungkinan kenapa perut Anda 'menggeram'. Salah satunya 'geraman' itu muncul ketika tidak ada asupan makanan yang masuk ke perut. Hal itu membuat gula darah rendah dan usus tidak bisa mendapat nutrisi yang cukup dari darah. Akibatnya, perut bunyi, pertanda Anda butuh makan.
Tapi perut Anda bisa tetap 'bersuara' meski sudah diberi makan cukup. Wajar saja, pasalnya perut bunyi bukan hanya disebabkan oleh rasa lapar, berikut beberapa penyebab lainnya.
1. Makan terlalu cepat
Suara perut umumnya disebabkan karena gas dalam usus. Udara berlebih dapat terjadi jika usus banyak mendapat gas dari makanan yang tidak terserap dengan benar.
Salah satu penyebab perut terus bunyi meski Anda sudah makan kemungkinan adalah karena cara makan yang tidak baik. Makan terlalu cepat akan membuat tubuh mengumpulkan lebih banyak gas dalam perut, makanan juga tidak dikunyah sempurna.
"Kunyah dan telan setiap suapan sepenuhnya, sebelum membuka mulut untuk suapan selanjutnya. Anda juga dapat mencoba minum dengan sedotan untuk membatasi jumlah udara yang Anda telan," kata Bailen.
Simak penyebab perut keroncongan selain lapar lainnya di halaman berikutnya...
2. Anda stres
Perut bisa bersuara ketika Anda merasa stres atau cemas. Biasanya orang akan mengalami masalah perut sebelum melakukan presentasi, kencan, atau bahkan wawancara kerja.
Jika Anda stres atau cemas, itu juga bisa menjadi alasan kenapa perut Anda terus menggerutu. Ahli gastroenterologi, dokter Will Bulsiewicz mengatakan, stres menyebabkan otot perut berkontraksi dan rileks. Ketika hal itu terjadi, gas dan cairan pencernaan diperas melalui usus kecil, menyebabkan perut kembali lapar dan bersuara. Kondisi ini bisa terjadi baik saat perut terisi atau kosong.
"Kejang menekan otot di sekitar usus yang mendorong gas dan cairan ke tempat lain," kata Bulsiewicz, mengutip Well and Good.
Jika mengalami perut keroncongan saat stres, coba tarik napas dalam-dalam beberapa kali untuk meredakannya.
3. Kemungkinan iritasi usus
Jika perut keroncongan disertai dengan diare atau sembelit yang terjadi secara teratur, bisa jadi ada iritasi pada usus besar atau kepekaan terhadap makanan. Beberapa orang sangat sensitif dengan susu atau produk olahan susu sehingga mengganggu sistem pencernaan.
"Beberapa orang yang sensitif terhadap laktosa akan makan es krim dan kemudian mengalami perut keroncongan serta diare," kata Bulsiewicz.
Akan sangat baik jika Anda memeriksakan diri ke dokter apabila gejala memburuk.
Anda juga bisa mencatat kapan perut berbunyi, apa saja yang Anda makan dalam 24 jam sebelum gejala dimulai, dan bagaimana suasana hati Anda saat itu.
4. Kekurangan sukrosa
Penyebab lain dari perut bunyi adalah kekurangan gula. Bulsiewicz mengatakan, orang yang mengalami defisiensi sukrosa, enzim yang memecah gula dalam tubuh akan menyebabkan perut keroncongan disertai diare atau sembelit.
Seseorang yang mengalami defisiensi sukrosa lalu konsumsi makanan dengan pemanis buatan, gula, atau makan buah dan sayuran yang mengandung sukrosa juga bisa mengakibatkan gejala di atas. Kasus ini perlu mendapat penanganan dokter.