4 Arti Bunyi Perut Keroncongan Selain Lapar

CNN Indonesia
Kamis, 15 Jul 2021 07:21 WIB
Bukan cuma lapar, suara perut keroncongan juga menandakan beberapa kondisi lain.
Ilustrasi. Bukan cuma lapar, suara perut keroncongan juga menandakan beberapa kondisi lain. (Istockphoto/Morozov_photo)

2. Anda stres

Perut bisa bersuara ketika Anda merasa stres atau cemas. Biasanya orang akan mengalami masalah perut sebelum melakukan presentasi, kencan, atau bahkan wawancara kerja.

Jika Anda stres atau cemas, itu juga bisa menjadi alasan kenapa perut Anda terus menggerutu. Ahli gastroenterologi, dokter Will Bulsiewicz mengatakan, stres menyebabkan otot perut berkontraksi dan rileks. Ketika hal itu terjadi, gas dan cairan pencernaan diperas melalui usus kecil, menyebabkan perut kembali lapar dan bersuara. Kondisi ini bisa terjadi baik saat perut terisi atau kosong.

"Kejang menekan otot di sekitar usus yang mendorong gas dan cairan ke tempat lain," kata Bulsiewicz, mengutip Well and Good.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika mengalami perut keroncongan saat stres, coba tarik napas dalam-dalam beberapa kali untuk meredakannya.

3. Kemungkinan iritasi usus

Jika perut keroncongan disertai dengan diare atau sembelit yang terjadi secara teratur, bisa jadi ada iritasi pada usus besar atau kepekaan terhadap makanan. Beberapa orang sangat sensitif dengan susu atau produk olahan susu sehingga mengganggu sistem pencernaan.

"Beberapa orang yang sensitif terhadap laktosa akan makan es krim dan kemudian mengalami perut keroncongan serta diare," kata Bulsiewicz.

Akan sangat baik jika Anda memeriksakan diri ke dokter apabila gejala memburuk.

Anda juga bisa mencatat kapan perut berbunyi, apa saja yang Anda makan dalam 24 jam sebelum gejala dimulai, dan bagaimana suasana hati Anda saat itu.

4. Kekurangan sukrosa

Penyebab lain dari perut bunyi adalah kekurangan gula. Bulsiewicz mengatakan, orang yang mengalami defisiensi sukrosa, enzim yang memecah gula dalam tubuh akan menyebabkan perut keroncongan disertai diare atau sembelit.

Seseorang yang mengalami defisiensi sukrosa lalu konsumsi makanan dengan pemanis buatan, gula, atau makan buah dan sayuran yang mengandung sukrosa juga bisa mengakibatkan gejala di atas. Kasus ini perlu mendapat penanganan dokter.

(mel/asr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER