Jakarta, CNN Indonesia --
Adalah pemandangan khas Berlin: antrean panjang orang-orang berpakaian rapi menunggu masuk ke kelab malam.
Dentuman musik dari dalam venue, kontrol masuk yang ketat, dan kemungkinan bangun dengan sakit kepala di pagi hari juga sudah tidak asing lagi.
Akan tetapi, pada suatu malam di kawasan Alt-Treptow, timur Berlin, salah satu alasan untuk membuat orang mengantre masuk ke dalam kelab malam ialah vaksinasi virus corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibu kota Jerman yang terkenal dengan aktivitas dugemnya itu mengadakan tiga "pesta vaksinasi" minggu ini, memberi kesempatan pengunjung mendapat suntikan vaksin sembari mendengarkan musik elektronik.
Kelab malam Arena - yang telah diubah menjadi salah satu dari lima pusat vaksinasi utama Berlin selama setahun terakhir, sebelumnya terpaksa ditutup untuk mengekang penularan virus corona.
Setelah memberikan lebih dari 1 juta suntikan vaksin sehari, Jerman sekarang melihat keinginan vaksinasi virus corona melambat secara dramatis, menurut angka dari Robert Koch Institute untuk pengendalian dan pencegahan penyakit.
Dalam upaya untuk membuat penduduk mau divaksinasi, Kanselir Angela Merkel pada hari Selasa (7/8) setuju dengan para pemimpin regional untuk mengakhiri tes Covid gratis mulai 11 Oktober.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
[Gambas:Video CNN]
Di Arena, pengunjung yang baru saja divaksinasi duduk di kursi di bawah lampu yang menyala, sementara salah satu DJ -- beberapa dari mereka adalah tokoh musik underground Berlin yang terkenal dan beberapa yang menjadi sukarelawan di pusat vaksinasi itu sendiri -- beraksi.
Beberapa pengunjung juga datang dengan busana selayaknya hendak dugem.
Ide untuk menggabungkan musik dansa dan vaksin dicetuskan oleh Markus Nisch, manajer pusat vaksinasi Arena untuk Palang Merah Jerman.
"Kami memiliki harapan yang relatif rendah di awal," katanya.
"Tapi antreannya mengular," tambahnya, sambil menunjuk puluhan orang yang sedang mengantre.
Secara keseluruhan, sekitar 420 orang divaksinasi terhadap virus corona di pusat Arena pada Senin (6/8), kata kementerian kesehatan Berlin.
Program itu tersebar di media sosial. "Saya menemukannya di Instagram, orang-orang banyak yang mengunggahnya," kata Olga Kapuskina (27).
"Ini pengalaman yang sangat Berlin, untuk divaksinasi dalam sebuah pesta," tambahnya.
Syarat vaksin yang mudah membuat antusias
Pada hari Selasa, 52 juta orang di Jerman - atau 62,5 persen dari populasi - telah memiliki setidaknya satu dosis vaksin.
Mencapai sisa 37,5 persen dari populasi -- banyak dari mereka yang lebih muda -- merupakan tantangan utama bagi para pejabat.
Memvaksinasi warga yang lebih tua saja tidak akan cukup, kata Dilek Kalayci, menteri kesehatan Berlin.
"Kita perlu menjangkau orang-orang yang lebih muda sekarang dan memotivasi mereka, meyakinkan mereka untuk memvaksinasi diri mereka sendiri."
Selain di kelab malam Arena, vaksinasi juga telah digelar di Ikea.
Di kota Aue-Bad Schelma, di Saxony - di mana hanya 52,9 persen orang yang memiliki setidaknya satu dosis vaksin, tingkat terendah di antara negara bagian Jerman, penduduk setempat ditawari sosis bratwurst gratis setelah vaksinasi.
Vaksinasi juga telah digelar di stadion sepak bola, memberikan kesempatan mudah bagi penggemar untuk mendapatkan vaksin.
Upaya di pesta vaksin tampaknya menarik banyak anak muda.
"Ini adalah dosis vaksin pertama saya," kata Oriane Dosda (23).
"Saya sedikit gugup di awal, tetapi berhasil melakukannya."
Syarat vaksin pun dipermudah, pengunjung tak perlu membuat janji atau membawa setumpuk dokumen untuk bisa disuntik.
"Saya mengalami kesulitan mendapatkan janji temu, tetapi proses vaksinasi di sini cukup mudah," kata Claudio Keil (26).
"Plus bonus musik yang seru."
[Gambas:Photo CNN]