Jakarta, CNN Indonesia --
Jika Provinsi Papua Barat punya Raja Ampat, maka Provinsi Papua punya Nabire sebagai destinasi wisata bahari andalannya.
Nabire ialah kabupaten di Papua yang berbatasan dengan Papua Barat. Dalam peta, posisinya tepat berada di "leher burung" yang menggambarkan Pulau Papua.
Potensi wisata bahari di Nabire otomatis kembali dilirik seiring dengan promosi PON Papua yang bakal digelar pada 2-5 Oktober 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan wisata paling utama di Nabire ialah wisata pengamatan kawanan hiu paus di Teluk Cenderawasih, yang berada dalam kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih.
Timur Nabire ialah perairan Teluk Cenderawasih, sementara selatannya ialah Selat Numamuram (Distrik Teluk Duairi) dan baratnya ialah Teluk Wondama. Perairan utara Nabire juga berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik.
Kalau sudah pernah ke Raja Ampat dan ingin melanjutkan penjelajahan di Pulau Papua, sudah pasti Nabire tak boleh dilewatkan.
Berikut lima alasan berwisata di Nabire:
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
[Gambas:Instagram]
1. Wisata pengamatan hiu paus
Desa Kwatisore menjadi destinasi utama bagi yang ingin menyelam dan bertemu kawanan hiu paus di Indonesia.
Desa yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih ini juga disebut "Desa Hujan" karena curah hujannya yang lumayan sering dalam setahun.
Jika ingin wisata pengamatan hiu paus di Nabire, jangan lupa untuk menyewa jasa agen perjalanan yang fokus pada usaha pelestarian lingkungan, keamanan, dan pengembangan masyarakat setempat, sehingga kegiatan wisata menjadi lebih bertanggungjawab.
2. Island hopping
Sayang rasanya jika hanya mendatangi Nabire hanya untuk wisata di satu pulau atau pantai, karena kawasan pesisir ini memiliki banyak pulau kecil yang bisa disambangi untuk island hopping.
Mengutip situs Pemerintah Kabupaten Nabire, beberapa pulau kecil di Nabire yang berpotensi sebagai destinasi wisata bahari, seperti Pulau Moor, Mambor, Hariti, Ahe, Babi, Nuburi, Pepaya, Nutabari, Mangga, Umbur, Anggarameos, Kikir, Nuhmarau dan Misoowar.
Terdapat gua alam di Pulau Misowaar yang merupakan peninggalan zaman purba. Di gua ini, terdapat sumber air panas yang mengandung belerang tanpa kadar garam.
Kalau ingin piknik di pinggir pantai, wisatawan bisa menuju Pantai Gedo, Pantai Yamari, Pantai Burate, Pantai Nusi, Pantai Maf dan Pantai Irio.
Karena belum banyak turis, jadi island hopping di Nabire ini bisa jadi pengalaman yang tak akan terlupakan, seperti berkunjung ke pulau pribadi.
Sama seperti wisata pengamatan hiu paus, pastikan armada kapal yang ditumpangi saat island hopping memiliki fasilitas dan layanan yang mumpuni sehingga nyaman dan aman - mengingat gelombang di laut kurang bisa diprediksi.
[Gambas:Instagram]
3. Air terjun dan danau
Air terjun Bihewa juga menjadi wisata bahari kebanggaan Nabire.
Air terjun ini memiliki tujuh undakan dan mengaliran air yang jernih plus bersih. Pepohonan di sekitarnya juga rimbuh, sehingga mendatangkan udara segar saat menceburkan diri ke dalamnya.
Setelah puas menikmati pantai, pulau, dan air terjun, wisatawan bisa beranjak ke Danau Mamae.
[Gambas:Instagram]
4. Tempat bersejarah
Peninggalan sejarah dari abad ke-18 juga masih bisa dijumpai pada beberapa tempat di Nabire, seperti di Wendesi, Wasior dan Yomber.
Umat Kristiani banyak berkunjung ke Desa Yende di Pulau Roon untuk melihat kitab suci terbitan tahun 1898.
5. Wisata kuliner
Sama seperti tempat penginapan, ada beberapa pilihan tempat makan yang bisa dikunjungi untuk mengisi perut di Nabire. Nampaknya pemerintah daerah setempat memang mulai mengembangkan lebih banyak faktor akomodasi, sehingga wisatawan bisa lebih nyaman datang berwisata.
Karena merupakan kawasan pesisir, sebaiknya jangan lupa menyantap sajian seafood yang ditawarkan banyak warung makan yang buka di pinggir pantai-pantai Nabire.
[Gambas:Instagram]
Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.
Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.
[Gambas:Photo CNN]