Banyak korban kekerasan atau pelecehan seksual mengalami trauma berat dan ketakutan besar untuk menjalani hidupnya. Tak sedikit dari mereka bahkan mendapat tekanan, tak berdaya, hingga ada yang berakhir menyalahkan diri sendiri atas peristiwa yang dialami.
Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengatakan, ada beberapa hal yang dibutuhkan korban setelah mengalami kekerasan seksual, salah satunya dukungan orang terdekat.
Menurut Andy, hal utama yang dibutuhkan adalah didengar. Pasalnya, korban perlu mencurahkan peristiwa yang menyiksa mental serta fisiknya tanpa takut dihakimi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, Andy menilai kebanyakan masyarakat justru memberi penghakiman terlebih dahulu saat mengetahui seseorang menjadi korban kekerasan seksual.
"Korban butuh orang yang mau mendengarkan, yang tidak menyalahkan dan tidak menghakimi. Hanya mendengarkan," kata Andy dalam acara Chatroom, Selasa (7/9).
Selain didengar, berikut sejumlah hal lain dan dukungan yang dibutuhkan korban kekerasan atau pelecehan seksual.
Saat seseorang merasa kalut apalagi dihadapkan pada peristiwa kekerasan seksual yang dialami, biasanya akan mengalami kesulitan mencerna dan berpikir panjang.
Tugas orang terdekat yang hendak membantunya adalah memberi atau mencari tahu informasi terkait penanganan yang tepat ketika seseorang setelah mengalami kekerasan seksual.
"Jadi selain mendengarkan, kita juga bisa membantu mencari informasi-informasi di internet," kata Andry
Beri beberapa pertimbangan terkait kejadian yang baru dialami korban. Namun, Andy mengingatkan bahwa Anda hanya dapat memberi pertimbangan bukan sebagai pihak pengambil keputusan.
"Ini berguna agar korban bisa mempertimbangkan opsi dan keputusan sesuai yang dia inginkan," kata dia.
Korban kekerasan seksual membutuhkan perlindungan. Rumah yang aman bisa menjadi opsi sementara agar korban tak perlu cemas pelaku akan mendatanginya kembali.
Rumah aman ini juga sangat berguna untuk korban kekerasan seksual dengan pelaku berasal dari internal atau kerabat terdekat.
Selama ini banyak korban kekerasan seksual yang melaporkan peristiwa yang dialaminya malah menarik kasus yang tengah diproses.
Hal ini bisa terjadi saat korban kehabisan energi atau merasa trauma berulang kali saat melakukan pemeriksaan di aparat kepolisian.
"Jadi proses bantuan hukum sangat dibutuhkan karena korban yang tidak dapat bantuan hukum biasanya kesulitan menjalankan kasus, misal takut kalau datang ke polisi, atau ditanya berulang-ulang yang membuat jawabannya berubah karena takut trauma dan lain sebagainya," kata dia.
Pada satu tingkat tertentu, saat korban telah mengalami trauma yang cukup berat maka disarankan untuk mengajak dan mendampinginya menemui profesional.
![]() |