Jakarta, CNN Indonesia --
Grup musik asal Korea Selatan, BTS, berhasil membuat jutaan ARMY dan penduduk dunia kagum usai berpidato di ajang United Nations General Assembly (Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB) yang berlangsung di Gedung Majelis Umum, Markas Besar PBB, New York, Amerika serikat pada Senin (20/9).
Pidato yang disiarkan secara langsung di Youtube itu ditonton oleh lebih dari 1 juta pengguna.
Jika saat pidato PBB pertama pada tahun 2018 hanya RM yang berbicara, tahun ini tujuh anggota BTS - Jin, Suga, J-Hope, RM, Jimin, V dan Jungkook - ikut bersuara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pidatonya mereka menyampaikan pesan semangat untuk generasi muda di penjuru dunia agar bisa kembali bangkit pascpandemi virus corona, sekaligus menyemangati anak muda untuk semakin tanggap mengantisipasi dampak buruk perubahan iklim Bumi.
Pidato mengesankan itu lalu ditutup dengan video aksi mereka menyanyikan lagu 'Permission to Dance' yang tak disangka diproduksi di dalam Gedung Majelis Umum.
Selain adegan bernyanyi di podium dan area duduk yang megah, terlihat member BTS berjalan ke luar gedung setelah melalui tujuh pintu.
Banyak ARMY yang penasaran dengan jumlah pintu tersebut, tak sedikit yang mengatakan jumlah pintu itu semacam "takdir" untuk BTS yang notabene beranggotakan tujuh orang.
Mengutip situs resmi PBB, Gedung Majelis Umum yang megah memang punya banyak sejarah yang unik, tak terkecuali jumlah pintu di dalamnya.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
[Gambas:Youtube]
New York dipilih menjadi lokasi Markas Besar PBB sesuai kesepakatan anggota Majelis Sidang Umum PBB pertama yang digelar di London, Inggris, pada tahun 1946.
Markas Besar PBB terletak di situs seluas 7,3 hektare di sisi timur kawasan Manhattan. Ini adalah zona internasional milik semua Negara Anggota. Kompleks ini bahkan memiliki pasukan keamanan, pemadam kebakaran, bahkan kantor pos sendiri.
Kompleks di tepi sungai East River yang dibangun sejak tahun 1948 ini terdiri dari empat bangunan utama: Gedung Majelis Umum, Gedung Konferensi, Gedung Sekretariat, dan Perpustakaan Dag Hammarskjold yang baru ditambahkan pada tahun 1961.
Sebelas arsitek memimpin pembangunan kompleks yang kini telah telah berusia 68 tahun ini, yakni; Wallace K. Harrison dari Amerika Serikat (kepala
arsitek); Nikolai G. Bassov (Uni Soviet), Gaston Brunfaut (Belgia), Ernest Cormier (Kanada), Charles-Edouard Jeanneret, dikenal sebagai Le Corbusier (Prancis), Liang Seu-Cheng (China), Sven Markelius (Swedia), Oscar Niemeyer (Brasil), Sir Howard Robertson (Britania Raya), G. A. Soilleux (Australia) dan Julio Vilamajo (Uruguay).
 Lantai satu Gedung Majelis Umum di Markas Besar PBB, New York, AS. (istockphoto/cristianl) |
Gedung Sekretariat ialah bangunan tertinggi di sini, dengan 39 lantai.
Walau hanya empat lantai, Gedung Majelis Umum tak kalah megah dan bersejarah.
Lantai satu, yang merupakan ruang pertemuan, berisi 1.898 kursi yang dilengkapi dengan alat pendengar penerjemah. Tiga lantai di atasnya diperuntukkan bagi staf dan media.
Beranjak ke lobi ada panel kaca patri karya seniman Rusia, Marc Chagall, yang dibuat untuk mengenang mendiang Sekretaris Jenderal Dag Hammarskjöld, yang wafat bersama 15 orang lainnya dalam kecelakaan pesawat di Kongo pada tahun 1961.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
[Gambas:Youtube]
[Gambas:Photo CNN]
[Gambas:Infografis CNN]
Di dekatnya ada patung perunggu karya seniman Amerika Serikat, Robert Cronbach untuk mengenang anggota PBB yang meninggal saat menjalankan tugasnya.
Tak jauh dari patung, juga ada hiasan bendera PBB yang dulu sempat dikibarkan di Canal Hotel, Baghdad, Irak, yang kemudian dibom oleh teroris pada tahun 2003.
Kemudian tujuh pintu yang dibuka oleh BTS sebelum menuju ke taman di dekatnya juga punya sejarah sendiri.
Tujuh pintu nikel-perunggu itu berada di pintu masuk utara. Pada bagian luar setiap pintu terdapat empat panel relief yang melambangkan perdamaian, keadilan, kebenaran, dan persaudaraan.
 Plaza PBB, ruang terbuka di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat. (istockphoto/mizoula) |
Dirancang oleh Eugene Cormier dan telah dipasang sejak tahun 1953, biaya pembangunan pintu ini merupakan donasi Kanada.
Area bersejarah di Markas PBB tidak sampai di pintu saja. Anggota BTS juga terlihat menyanyi dan menari di Plaza PBB, yang segala dekorasinya merupakan sumbangan dari Negara Anggota.
Markas Besar PBB bukan satu-satunya tempat bersejarah yang pernah menjadi panggung BTS.
Di Amerika Serikat, mereka pernah tampil di Stasiun Kereta Grand Central untuk acara bincang televisi Jimmy Fallon. Sementara di Korea Selatan, mereka sudah pernah beraksi di Istana Gyeongbok.
[Gambas:Photo CNN]
[Gambas:Infografis CNN]