Menyeruput Teh di Tengah Keteduhan Malino Highlands
Pantai Losari dan Geopark Maros Pangkep adalah dua objek wisata alam yang langsung terbayang begitu kita mengingat Provinsi Sulawesi Selatan. Tapi objek wisata di sana tak terbatas pantai dan tebing saja, karena ada juga kebun teh.
Biasanya wisata kebun teh identik dengan kawasan dataran tinggi. Di Sulawesi Selatan, objek wisata kebun teh yang bisa dikunjungi wisatawan berada di Kabupaten Gowa, nama tempatnya Malino Highlands.
Untuk mencapai kebun teh ini, wisatawan memerlukan waktu berkendara sekitar 2-3 jam dari kota Makassar. Begitu memasuki kawasan Kabupaten Gowa, suasana terik langsung berganti dengan teduh, plus dihiasi oleh keindahan hutan pinus.
Seluas 200 hektare, Malino Highlands berada di ketinggian 1.200 mdpl.
Mengutip keterangan dari situs resmi Kemenparekraf, kebun teh ini awalnya berukuran 900 hektare dan menjadi penyuplai bahan teh terbesar di seluruh Sulawesi, hingga merupakan salah satu komoditi teh unggulan di Indonesia.
Tak cuma bisa berfoto di tengah hamparan kebun tehnya, wisatawan yang datang juga bisa sekaligus menyambangi kafe-kafe kecil yang dibuka di sekitarnya, tak lain untuk mencicipi menu teh yang disajikan.
Kalau ingin membawa pulang teh sebagai oleh-oleh juga bisa wisata belanja di sana.
Usai puas berfoto dan mengisi perut, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan ke Air Terjun Takapala dan Air Terjun Ketemu Jodoh, dua objek wisata bahari yang bisa dijangkau dengan trekking dari kebun teh.
Saat musim mekar, Taman Bunga Malino juga bisa disambangi. Tempatnya mudah dicari, tak jauh dari gapura bertuliskan 'Malino Kota Bunga'.
Bukan sekadar kebun bunga biasa, lokasi ini juga menjadi sentra penelitian tanaman bunga yang dijadikan komoditi ekspor.
Bagi penantang adrenalin silakan naik ke puncak kebun teh, karena di sana ada berbagai wahana permainan seru, mulai dari trampolin, bungee jumping, sampai paralayang.
Jika ingin bermalam, tersedia juga resor bergaya Jepang yang bisa diinapi.
Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.
Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.
(ard)