Jakarta, CNN Indonesia --
Nepal telah membuka kembali pelayanan visa on arrival (visa saat kedatangan) untuk wisatawan yang telah vaksin, bergabung bersama dengan negara-negara Asia Selatan lain, yang sedang berusaha menghidupkan kembali bisnis pariwisata yang hancur setelah 18 bulan pandemi virus corona.
Penutupan gerbang pariwisata terjadi di India, Bangladesh, Nepal, Bhutan, dan Sri Lanka selama lebih dari setahun, karena gelombang virus corona yang memakan banyak korban.
Nepal dibuka kembali untuk turis dan membatalkan persyaratan karantina untuk orang asing yang telah vaksin pada hari Kamis (23/9), dan negara tetangganya diperkirakan akan segera mengikuti demi menggairahkan kembali industri pariwisata yang menjadi salah satu pemasukan banyak negara di benua Asia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembukaan kembali visa on arrival bertujuan untuk membuka kembali sektor pariwisata yang merupakan salah satu andalan perekonomian Nepal," kata juru bicara Kementerian Pariwisata Tara Nath Adhikari kepada AFP.
Semua pengunjung masih harus mengikuti tes virus corona pada saat kedatangan, dan pelancong yang tidak divaksinasi harus dikarantina selama 10 hari.
Keputusan itu datang tepat saat musim trekking musim gugur dimulai, dan banyak yang berharap aturan baru ini akan membantu mendorong kedatangan wisatawan mancanegara.
"Begitu banyak yang kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian. Keputusan ini penting bagi kita semua dan kami berharap setidaknya beberapa pengunjung akan kembali," kata Nabin Trital dari Asosiasi Agen Trekking Nepal.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
Tetangga Nepal, India, akan segera mengumumkan bahwa mereka akan memberikan 500 ribu visa turis gratis setelah gerbang pariwisatanya lama tertutup, kata para pejabat kepada AFP.
Negara ini memiliki lebih dari 12,5 juta turis pada 2019 tetapi kehilangan ratusan juta dolar setelah penutupan ditutup pada Maret tahun lalu.
New Delhi sedang bernegosiasi dengan maskapai internasional untuk kembali disinggahi oleh penerbangan dari pasar utama mereka di Amerika Utara dan Eropa, kata para pejabat.
Bhutan baru-baru ini mengizinkan turis asing pertamanya, seorang Amerika yang menghabiskan tiga minggu di karantina.
Negara ini telah memberlakukan pembatasan ketat untuk meminimalkan dampak pandemi, mencatat hanya tiga kematian akibat virus corona dalam populasi 700 ribu.
Turis yang divaksinasi mulai memasuki Sri Lanka pada bulan Juli, tanpa harus dikarantina jika mereka dinyatakan negatif Covid-19 pada saat kedatangan.
Asia Selatan sangat bergantung pada pariwisata, yang menyumbang sekitar 47 juta lapangan pekerjaan pada 2019, menurut Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia.
Tetapi pandemi membuat pantai dan gunung sepi, dari Everest hingga Samudra Hindia, dan terpuruknya pariwisata memainkan peran utama dalam resesi yang di sebagian besar negara Asia Selatan pada tahun lalu.
Informasi mengenai syarat berkunjung ke Nepal bisa diketahui melalui link ini.
[Gambas:Photo CNN]
Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.
Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.