Sejarah RS PGI Cikini, Rumah Sakit Tertua di Jakarta

CNN Indonesia
Minggu, 03 Okt 2021 16:21 WIB
Bangunan RS PGI Cikini ikut andil menorehkan sejarah di Indonesia. Berikut sejarah RS PGI Cikini.
Sejarah RS PGI Cikini dimulai dari keinginan misionaris asal Belanda untuk membangun balai pengobatan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Kemudian, dr. H. Sinaga ditunjuk sebagai direktur pribumi pertama RS Tjikini. Stichting Medische Voorziening Koningen Emma Ziekenhuis Tjikini mengubah namanya menjadi Yayasan Rumah Sakit DGI Tjikini.

Sehubungan dengan perubahan nama DGI menjadi PGI karena ejaan bahasan Indonesia yang disempurnakan, maka nama Yayasan RS DGI Tjikini berubah menjadi Yayasan Kesehatan PGI Cikini pada 31 Maret 1989.

Masuk Cagar Budaya Indonesia

Rumah Raden Saleh yang berada di area kompleks Rumah Sakit PGI Cikini menjadi salah satu cagar budaya dalam kategori bangunan. Raden Saleh merupakan seorang pelukis keturunan Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk belajar pendidikan seni lukis modern dari barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raden Saleh menjadi pelopor lahirnya lukisan modern di Indonesia. Karya-karyanya pun terkenal, salah satunya adalah "Penangkapan Pangeran Diponegoro".

Pada tahun 1852, Raden Saleh merancang sendiri rumahnya yang mirip dengan salah satu kastil yang ada di Jerman, Kastil Callenberg. Berdasarkan situs Cagar Budaya Kemendikbud, rumah Raden Saleh merupakan rumah tipe vila berlanggam Ekletik-Neo Gotik.

Ruang lantai atas bangunan rumah Raden Saleh yang berada di kompleks Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta, Selasa, 26 April 2016. Rumah Raden Saleh pertama kali dinagun pada 1852 setelah Raden Saleh kembali dari studi di Eropa. Rumah tersebut didesain sendiri oleh beliau yang memiliki arsitektur unik dan patut dilestarikan sebagai situs budaya. CNN Indonesia/Safir MakkiIlustrasi. Bangunan rumah Raden Saleh yang berada di dalam kompleks RS PGI Cikini menjadi salah satu cagar budaya Indonesia. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Tata letak asli bangunan terhadap tapaknya dipengaruhi oleh gaya vila dan kastil yang berada di Eropa dengan taman yang luas. Terdapat pula lubang cahaya yang masuk ke dalam ruangan gelap pada ruang aula dengan penempatan cahaya pada bagian atap.

Selain itu, bentuk jendela yang lenkung-runcing menjadi salah satu ciri khas rumah dengan tipe Ekletik-Neo Gotik.

Bangunan ini pernah dipugar beberapa kali. Pada tahun 1970-an, Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, melakukan penggantian plesteran dari bahan kapur menjadi plester semen.

Pada tahun 1990-an, atap rumah Raden Salah diperbaiki dan mengganti penutup atap yang semula dari genteng tanah liat menjadi genteng metal.

Selain rumah Raden Saleh yang megah, RS PGI Cikini juga memiliki taman yang luas. Taman itu sempat menjadi kebun botani dan kebun binatang yang luasnya hingga mencapai Taman Ismail Marzuki dan SMP 1 Cikini.

Keasrian taman yang tersisa di kompleks RS PGI Cikini pun masih tetap terjaga dan rapi hingga mendapat sebutan A Garden Hospital with Loving Touch.

(auz/asr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER