Jakarta, CNN Indonesia --
Hari ini merupakan perayaan World Arthritis Day (WAD) atau Hari Radang Sendi Sedunia. Diinisiasi oleh Arthritis and Rheumatism International (ARI) sejak 1996, perayaan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kondisi radang sendi.
Radang sendi merupakan kondisi peradangan yang berakibat pada rasa nyeri dan kekakuan pada sendi. Kondisi ini kerap ditemukan pada orang usia lanjut tetapi sebenarnya juga bisa dialami berbagai usia.
Radang sendi bukan merupakan nama penyakit. CDC menyebut radang sendi jadi payung untuk lebih dari 100 kondisi yang mempengaruhi sendi, jaringan sekitar sendi dan jaringan ikat lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk gejala akan beragam sesuai tipe radang sendi tetapi umumnya gejala meliputi nyeri, kaku, bengkak, kemerahan juga mobilitas sendi berkurang.
Jenis-jenis radang sendi
Meski ada lebih dari 100 kondisi yang berada di bawah payung radang sendi, ada beberapa jenis radang sendi yang umum ditemukan.
1. Osteoarthritis
Osteoarthritis melibatkan kerusakan akibat tulang rawan sendi yang aus. Tulang rawan merupakan lapisan keras dan licin di ujung tulang. Sebagaimana dilansir Mayo Clinic, tulang rawan berfungsi sebagai bantalan dan memungkinkan gerakan sendi yang mulus tanpa gesekan.
Saat tulang rawan aus, terjadi gesekan antar tulang sehingga timbul rasa sakit dan gerakan yang terbatas. Keausan tulang rawan bisa terjadi dalam hitungan tahun. Namun bisa lebih cepat karena cedera sendi atau infeksi.
2. Rheumatoid arthritis
Rheumatoid arthritis (RA) merupakan penyakit autoimun dan peradangan. Mengutip laman CDC, RA timbul akibat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat sehingga timbul peradangan. RA utamanya menyerang persendian, umumnya di tangan, pergelangan tangan dan lutut.
Sendi dengan RA, lapisan sendi akan meradang sehingga jaringan sendi rusak. Kerusakan jaringan akan memicu rasa sakit berkepanjangan atau kronis, masalah keseimbangan dan kelainan bentuk.
3. Ankylosing spondylitis
Saat radang sendi memicu nyeri punggung bawah, kondisi ini disebut ankylosing spondylitis (AS). Orang dengan AS akan mengalami gejala nyeri pinggul dan punggung kaku yang mungkin datang dan pergi. Menurut Cleveland Clinic, seiring berjalannya waktu tulang belakang bisa menyatu dan kaku atau ankilosis.
Simak jenis radang sendi lainnya dan cara mencegah radang sendi di halaman berikut.
4. Juvenile idiopathic arthritis
Jenis radang sendi yang umum dialami anak-anak adalah juvenile idiopathic arthritis (JIA). JIA bisa mempengaruhi sendi manapun di tubuh.
Kondisi ini terjadi akibat penyakit autoimun. Sistem imun menyerang sinovium atau jaringan yang melapisi bagian dalam sendi dan cairan sinovial di sendi. Akibatnya, produksi cairan sinovium jadi berlebihan sehingga timbul bengkak, nyeri dan kekakuan.
5. Asam urat
Asam urat atau gout bisa menyerang siapapun. Penyakit ini dikenal dengan ciri serangan rasa nyeri hebat, bengkak, kemerahan dan sensasi seperti ditekan pada lebih dari satu lokasi sendi, paling umum di jempol kaki.
Gout terjadi akibat kristal asam urat menumpuk di sendi sehingga timbul rasa nyeri hebat. Asam urat berasal dari hasil pemecahan purin, suatu zat alami tubuh. Namun purin juga diperoleh dari konsumsi makanan tertentu misal, daging merah, organ hewan (jeroan), juga boga bahari.
Apa radang sendi bisa dihindari?
Ada beberapa faktor risiko yang memperbesar peluang radang sendi yakni, pertambahan usia, riwayat keluarga dan jenis kelamin (mayoritas kasus radang sendi dialami perempuan). Meski demikian, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan mulai sekarang untuk merawat sendi.
Konsumsi ikan
Jenis ikan tertentu kaya akan omega 3, asam lemak tak jenuh tunggal yang menyehatkan. Omega 3 sangat bermanfaat untuk mengurangi inflamasi.
Kontrol berat badan
Sebagaimana dilansir Healthline, sendi juga bertanggung jawab menopang berat badan. Kelebihan berat badan jelas membuat sendi jadi 'tersiksa'. Jika Anda mengalami kelebihan berat badan 4,5 kilogram maka, tekanan pada sendi bisa sekitar 13-27 kilogram tiap melangkah.
Olahraga
Olahraga akan membantu menurunkan berat badan sehingga membantu mengurangi tekanan pada sendi. Selain itu, akan menguatkan otot sekitar sendi. Anda bisa melakukan aktivitas aerobik seperti renang atau jalan kaki.
Perhatikan keamanan saat berolahraga
Sendi memang akan aus seiring usia. Namun cedera pada sendi misal saat berolahraga, akan mempercepat keausan dan kerusakan sendi. Untuk menghindari cedera, pastikan lakukan olahraga dengan teknik yang tepat dan perlengkapan yang mendukung proteksi sendi.
Tidak asal gerak
Sendi mendukung berbagai aktivitas sehari-hari. Perlu diingat, duduk, bekerja, juga sesederhana mengangkat barang akan mempengaruhi sendi.
Sebaiknya tidak dilakukan sembarangan misal mengangkat seember air dengan mengandalkan punggung tentu akan menimbulkan cedera. Dalam kondisi ini, gunakan lutut dan pinggul.