Saat berkunjung ke Provinsi Sanliurfa di Turki, Halfeti menjadi salah satu destinasi wisata alam dan sejarah yang rasanya sayang untuk dilewatkan.
Halfeti merupakan objek wisata alam dengan lanskap tebing batu dan sungai, yang sempat menjadi saksi bisu peradaban manusia di tenggara Turki.
Yang unik dari Halfeti, kota ini dulunya sempat eksis di daratan sebelum direndam oleh proyek bendungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wisatawan bisa melihat sisa-sisa kota ini di bawah sungainya yang jernih.
Halfeti ditenggelamkan untuk proyek Bendungan Birecik, yang beroperasi pada 1990-an. Penduduk kota lalu dipindahkan ke kawasan lain yang berjarak 15 kilometer dari sini.
Hingga kemudian muncul sebutan New Halfeti (Halfeti Baru) dan Old Halfeti (Halfeti Lama).
Mengulik dari sejarahnya, Anda perlu kembali ke 855 Sebelum Masehi, ketika Raja Asyur Shalmaneser II pertama kali mendirikan pemukiman di kawasan Old Halfeti.
Selama era Romawi, sebuah pemukiman dengan nama Akamai berkembang pesat, kemudian berubah menjadi Koyla.
Setelah periode Romawi, kota ini menyaksikan banyak peradaban termasuk Sassania, Arab, Umayyah dan Abbasiyah yang memerintah wilayah tersebut dari abad ke-6 hingga ke-8 Masehi.
Pada abad ke-11, Seljuk mengambil alih Halfeti dan pada abad ke-16 menjadi bagian dari Kekaisaran Ottoman.
Pada tahun 2013, kota ini diberikan keanggotaan gerakan Cittaslow atau "kota lambat". Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kenikmatan hidup dengan memperlambat langkah dan berfokus pada kualitas daripada kuantitas.
Gerakan ini memilih kota-kota kecil (dengan populasi di bawah 50 ribu) dan mendukung pemerintah daerah dalam pengembangan dan perlindungan tradisi, masakan, dan alam.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...