Wet Warat, Teknik Pancing Ikan Ramah Lingkungan Ala Suku Kei

CNN Indonesia
Senin, 18 Okt 2021 09:18 WIB
Suku Kei yang mendiami Kabupaten Maluku Tenggara terbiasa memancing ikan dengan anyaman rotan dan pohon kelapa.
Pemandangan salah satu pantai di Maluku di kala senja. (CNNIndonesia/Ardita Mustafa)

Nama Meti Kei sendiri berasal dari kata meti, yang merupakan sebutan warga di daerah Indonesia Timur untuk fenomena alam, ketika air laut surut sangat jauh di pesisir pantai pada periode tertentu di setiap tahunnya.

Ketika peristiwa itu terjadi, masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara berbondong-bondong ke area laut yang surut untuk menangkap ikan.

Dan Kei adalah masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bupati Maluku Tenggara, M Theher Hanubun, mengatakan Festival Pesona Meti Kei dikemas untuk memasarkan potensi tradisi dan budaya tersebut.

Dikatakannya, panitia sudah menyiapkan strategi agar acara tersebut bisa berlangsung dengan lancar di tengah pandemi COVID-19.

Ia mengatakan kasus COVID-19 di daerah tersebut sudah terkendali, karena hingga Oktober 2021 tidak ada penambahan kasus baru.

Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara juga menggencarkan vaksinasi.

"Inshaallah, Pak Menpar Sandiaga Uno akan hadir di Festival Meti Kei. Dari panitia sudah siap dengan konsep yang tidak menimbulkan kerumunan. Kita tetap menjaga protokol kesehatan, dan yang terpenting Malra sudah zona hijau COVID-19," katanya, seperti yang dikutip dari ANTARA pada Senin (18/10).

"Kehadiran Pak Sandiaga Uno sangat penting, bukan saja karena dukungannya untuk sektor pariwisata di masa pandemi COVID -19, melainkan juga karena beliau diharapkan bisa membantu pengembangkan potensi wisata dan ekonomi di Maluku Tenggara, yang sebenarnya saling berkaitan dan bisa berkelanjutan," katanya.

Ia menjelaskan, panitia menerapkan strategi "hybrid" untuk penyelenggaraan Festival Pesona Meti Kei dan kegiatan-kegiatan disebar di sejumlah tempat.

Artinya, orang dari daerah lain bisa melihat festival secara virtual, karena panitia akan melakukan siaran langsung di kanal Youtube.

Kemudian, kegiatan-kegiatan tidak terpusat di satu tempat agar tidak menimbulkan kerumunan warga.

Contohnya seperti lomba layangan pada 24 Oktober berlokasi di Ohoi Oholilir, kemudian futsal extreme akan digelar di Ohoi Ohoidertavun.

Selain itu, lomba dayung sampan akan digelar pada 26 Oktober di Ohoi Letman dan puncaknya ada bersepeda Tour de Mollucas di Pantai Ngurbloat.

"Lokasi dipencar supaya tidak timbul kerumunan warga. Kita sangat menjaga protokol kesehatan di acara ini," pungkasnya.



(ard)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER