Deretan Aturan Berbikini dari Dubai sampai Arab Saudi

CNN Indonesia
Selasa, 19 Okt 2021 12:32 WIB
Seperti pepatah, di mana bumi dipijak maka di situ langit dijunjung. Wisatawan perlu memahami aturan berbusana di negara-negara Timur Tengah ini.
Seperti pepatah, di mana langit dipijak maka di situ langit dijunjung. Wisatawan perlu memahami aturan berbusana di negara-negara Timur Tengah ini. (CNN Indonesia/Prima Gumilang)
Jakarta, CNN Indonesia --

Arab Saudi membuka sebagian kawasannya sebagai destinasi wisata, dan "melonggarkan" beberapa aturan bersikap di sana, yang selama ini diatur sangat ketat sesuai syariat Islam.

Mengutip AFP pada Jumat (15/10), kawasan pesisir di King Abdullah Economic City yang berbatasan dengan Laut Merah dibuka untuk turis, yang boleh datang berpasangan.

Turis boleh memakai pakaian renang, bahkan ada yang memakai bikini di kompleks hotel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baik di kompleks hotel atau jalanan, alunan musik boleh diperdengarkan selain di waktu azan, sebuah suasana langka hingga tahun 2017.

"Saya merasa bahwa saya tidak lagi harus bepergian (ke luar negeri) untuk bersenang-senang... karena semuanya ada di sini," kata Dima, seorang pengusaha muda Arab Saudi, sambil bergoyang mengikuti musik.

King Abdullah Economic City berlokasi 125 kilometer dari Jeddah. Pangeran Mohammed bin Salman menetapkan kawasan itu sebagai destinasi wisata sejak empat tahun lalu, demi mengatasi ketergantungan kawasannya dengan minyak.

Dulu, hanya pebisnis dan jemaah haji/umrah yang bisa datang ke Arab Saudi. Sejak tahun 2019, orang dengan visa turis juga boleh pelesir.

Sisi baiknya, orang-orang sudah boleh berlaku seperti turis di luar kawasan Mekkah dan Madinah - bahkan wanita sudah boleh menyetir mobil.

Namun sisi buruknya, pemerintahan MBS disebut masih menghalau keberadaan aktivis dan jurnalis yang berkoar soal hak asasi manusia.

Bilal Saudi, kepala acara di King Abdullah Economic City, mengatakan pantai di kawasan itu menargetkan kedatangan "wisatawan domestik dan mancanegara".

Staf di pantai mengatakan mereka tidak tahu apakah turis berpasangan yang datang sudah menikah atau belum. Baru dua tahun yang lalu, turis mancanegara yang belum menikah diizinkan untuk berbagi kamar hotel.

Demi "privasi", seperti yang dikatakan staf, ponsel pengunjung diwajibkan disimpan dalam kantong khusus.

Satu hal yang masih kurang, kata pengunjung, adalah koktail, dengan larangan alkohol secara nasional masih berlaku.

Walau boleh berpakaian renang di kompleks hotel, busana lebih tertutup masih menjadi aturan ketat di tempat umum.

Baik pria dan wanita dilarang berpakaian terbuka, ketat, dan menerawang. Meski demikian, wanita tak lagi wajib mengenakan kerudung.

Tak hanya di Arab Saudi, sejumlah negara Arab dan Afrika yang mayoritas penduduknya beragama Islam juga menerapkan aturan kesopanan untuk perilaku sampai berbusana.

Berikut sejumlah aturannya, seperti yang dikutip dari CNN Travel, Matador Network, dan berbagai sumber lainnya. 

Seperti pepatah, di mana bumi dipijak maka di situ langit dijunjung. Wisatawan mungkin heran dengan masih adanya aturan konservatif di dunia semodern sekarang. Namun sebagai pendatang, wisatawan perlu menghormatinya.

Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...



Deretan Aturan Berbikini dari Dubai sampai Arab Saudi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER