Tips Buat Orangtua Jauhkan Predator Seks: Percaya Pada Anak

CNN Indonesia
Rabu, 24 Nov 2021 16:19 WIB
Pelaku atau predator seksual bisa jadi adalah orang dekat atau orang yang dihormati keluarga. Bagaimana orangtua memberi perlindungan ekstra pada anaknya?
(iStockphoto)

Akan tetapi yang kerap terjadi, orang tua justru tanpa sadar membuat diri mereka berada di posisi tidak bisa dipercaya anak. Mira memberikan contoh, orang tua meragukan apa yang dikatakan anak.

Dia mengingatkan anak-anak justru lebih sulit berbohong. Kalau anak berbohong, berarti ada yang mengancam. Kemudian saat anak jadi manipulatif, artinya ancaman itu banyak dan besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak umur 4 tahun dibilang 'Kamu kebanyakan imajinasi'. padahal orang tua enggak tahun mana yang imajinasi mana yang enggak. Anaknya jadi bingung dan merasa sudah ngomong tapi tidak dipercaya," ujarnya.

Padahal saat anak percaya terhadap orang tua, anak akan merasa dia aman bercerita apapun. Tak hanya itu, rasa percaya ini bisa dilihat lebih luas di mana anak percaya apa yang dia lihat dan dia rasakan. Tentu orang tua ingin anak terbuka, mau berbagi apa yang dirasakan, apa yang terjadi termasuk saat menemukan dirinya di tengah bahaya predator seksual.

Rasa percaya memang harus dibangun sejak kecil. Namun tidak ada kata terlambat untuk mengusahakan. Mira menekankan untuk memulainya dari hal yang sederhana yakni, mendengarkan anak. Sebagian orang tua merasa sudah membangun komunikasi yang baik dengan anak. Namun yang sebenarnya terjadi adalah orang tua melakukan komunikasi satu arah lewat siraman nasihat tiada henti dan anak tidak berkesempatan bicara. Mira kerap menemukan fenomena ini saat sesi-sesi konsultasi.

"Saya minta klien cerita. Dia bilang 'Saya nasehatin, harus gini, gitu', saya bilang itu salah besar. Pemahaman orang tua itu orang tua yang ngomong, kasih nasihat jadi cuma komunikasi satu arah. Anak itu bukan kurang nasihat, tapi anak butuh orang tua yang mendengarkan mereka," katanya.

Dia menyarankan untuk ajak bicara anak dengan nada netral. Sangat wajar orang tua marah atau ingin meluapkan emosi saat mengetahui anak melakukan perbuatan yang dianggap tidak baik, melanggar kesepakatan bersama. Namun sebaiknya saat mengajak anak bicara, gunakan nada yang netral, perlahan dan beri jeda.

"Orang tua yang banyak ngomong, ini mengganggu proses anak mencerna [informasi]," imbuhnya.

(els/chs)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER