5 Mitos Produk Dairy dan Fakta yang Benar
Sejumlah mitos berkembang mengenai produk dairy atau produk susu. Mitos produk dairy ini tidak terbukti kebenarannya sehingga tidak dapat dipercaya maupun dijadikan referensi.
Ketahui mitos produk dairy dan fakta yang benar di baliknya agar Anda tidak salah kaprah. Mempercayai mitos dapat merugikan Anda karena mempengaruhi gizi yang dikonsumsi.
Berikut mitos produk dairy dan fakta yang benar:
Lihat Juga : |
1. Mitos produk dairy berbeda misalnya susu dan yogurt tidak boleh dikonsumsi bersamaan
Dokter spesialis gizi klinis Christin Santun menjelaskan faktanya produk dairy berbeda boleh dikonsumsi bersamaan. Misalnya susu dengan yogurt atau dengan keju. Namun, dia mengingatkan untuk tidak mengonsumsi secara berlebihan.
"Tetapi, jangan lupa untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang sewajarnya karena mengonsumsi sesuatu dalam jumlah berlebih tentunya kurang baik. Misalnya, jika kamu biasa mengonsumsi susu sebanyak 250ml, coba untuk kurangi takarannya menjadi 150ml jika ingin mengonsumsinya bersama yogurt atau keju," kata Christin dikutip dari siaran pers Greenfields.
2. Mitos minum susu di malam hari bikin gemuk
Christin menjelaskan bahwa faktor yang bisa menambah berat badan adalah melewati batas konsumsi kalori harian. Jika minum susu di malam hari tidak melewati batas konsumsi harian, maka tidak akan mempengaruhi berat badan. Periksa kembali konsumsi harian Anda.
3. Mitos cara menyimpan susu segar sama dengan susu UHT
Faktanya penyimpanan setiap susu tidak bisa disamakan. Susu segar harus disimpan pada suhu 0-4 derajat Celcius. Sedangkan susu UHT dapat disimpan dalam suhu ruangan dan bertahan hingga 9 bulan. susu UHT yang sudah dibuka bisa disimpan di lemari es.
4. Mitos susu full cream pilihan terbaik untuk lansia.
Faktanya pemberian susu full cream pada lansia sangat tergantung pada kondisi lansia tersebut. Lansia yang cenderung sulit makan bisa diberikan susu full cream dengan kalori yang tinggi. Namun, pada lansia dengan diabetes sebaiknya pilih produk susu rendah gula.
5. Mitos intoleransi laktosa sama dengan alergi susu
Faktanya intoleransi laktosa berbeda dengan alergi susu. Orang yang intoleransi laktosa dapat mengonsumsi susu dengan jumlah terbatas, sedangkan alergi susu tidak bisa mengonsumsi susu.
"Orang dengan intoleransi laktosa dapat mengonsumsi sekitar 150-200ml susu per hari agar tubuh tidak bereaksi." kata Christin.
Itulah mitos produk dairy dan fakta yang benar di baliknya.
(ptj)