Mengenal Bahaya Polip Hidung, Penyebab, hingga Pengobatannya
Polip hidung merupakan suatu kondisi ketika saluran hidung bagian dalam mengalami pertumbuhan jaringan yang membesar tapi bersifat non-kanker.
Jika dibiarkan tanpa pengobatan, bahaya polip hidung ini cukup serius karena berisiko menimbulkan komplikasi kesehatan.
Meski disebut tumor jinak, pertumbuhan jaringan tersebut cukup menyakitkan hingga membuat rasa tidak nyaman pada lapisan hidung.
Penyebab Polip Hidung
Dilansir Mayoclinic, penyebab polip hidung masih belum ditemukan secara spesifik. Tapi kemungkinan ada beberapa faktor paling memengaruhi, seperti:
- Genetik
- Menderita sakit asma
- Sensitivitas aspirin
- Fibrosis kistik atau kelainan genetik yang menghasilkan cairan kental dari hidung
- Kekurangan vitamin D
- Sinusitis
- Sindrom Churg-Strauss, yaitu penyakit langka yang menyebabkan radang pembuluh darah
- Intoleransi alkohol.
Gejala Polip Hidung
Ketika seseorang menderita polip hidung serta peradangan pada sinus, biasanya mereka akan merasakan gejala berikut:
- Pilek
- Rhinitis alergi
- Pengap secara terus-menerus
- Kehilangan indera penciuman
- Kehilangan indera perasa
- Nyeri di sekitar wajah
- Nyeri gigi pada bagian atas
- Bagian dahi dan wajah terasa tertekan
- Sering mimisan
- Kesulitan bernapas
- Penglihatan kabur
- Sakit kepala berat.
Pada gejala awal, sebagian besar orang sering mengira bahwa kondisi tersebut adalah hal wajar ketika flu.
Tapi jika Anda merasa gejalanya konstan dan berlangsung lebih dari 10 hari, wajib segera memeriksakan diri ke dokter.
Bahaya Polip Hidung
Polip hidung dapat menyebabkan masalah kesehatan karena berisiko menghalangi aliran udara normal dan drainase cairan, iritasi jangka panjang, hingga peradangan.
Jika tidak segera diobati, bahaya polip hidung akan menimbulkan komplikasi cukup serius. Di antaranya:
1. Memperburuk asma
Kondisi polip hidung kronis memang bisa menyumbat saluran pernapasan. Menurut penelitian, penderita asma cenderung rentan mengalami radang hidung yang parah.
Terlebih jika polip hidung ini menyerang bersamaan ketika asma kambuh, maka kondisi penderitanya akan semakin memburuk.
2. Apnea tidur obstruktif
Sleep apnea ini merupakan kondisi yang berpotensi serius di mana Anda berhenti dan mulai sering bernapas saat tidur.
Terutama bagi penderita polip hidung biasanya mereka akan mengalami sleep apnea atau gangguan tidur jenis obstruktif.
3. Infeksi sinus
Ketika saluran pernapasan terhalang oleh pertumbuhan jaringan abnormal, hidung akan rentan terkena infeksi sinus.
Meski infeksi sinus bisa disembuhkan, penderita penyakit ini berpotensi merasakan kambuh kembali sewaktu-waktu.
Pengobatan Polip Hidung
Polip hidung sebaiknya tidak dianggap sepele. Untuk memastikan penyebab dan menentukan diagnosis, Anda dapat memeriksakan diri ke dokter THT.
Nantinya dokter akan meminta Anda melakukan serangkaian skrining kesehatan serta tes pendukung, meliputi:
- Tes darah, yang berfungsi mengetahui kadar vitamin D dalam tubuh. Sebab jika jumlahnya rendah hal itu berhubungan erat dengan polip hidung.
- Tes alergi, dilakukan untuk mencari tahu sumber atau pemicu alergi yang menyebabkan polip hidung.
- Tes genetik cystic fibrosis, akan menguji lender Anda, air mata, keringat, air liur dan cairan pencernaan, karena penderita penyakit ini memiliki peluang lebih besar terkena polip hidung akibat faktor keturunan.
Jika hasil tes menunjukkan indikasi bahaya polip hidung, biasanya dokter akan melanjutkan ke tahap pengobatan yang menyesuaikan tingkat kronis penyakit tersebut.
Bentuk pengobatannya bisa berupa konsumsi obat-obatan aspirin sesuai resep dokter, kortikosteroid sejenis oral atau injeksi, hingga operasi bedah.
(avd/fef)