Jakarta, CNN Indonesia --
Senang ngemil tapi lega karena tubuh tetap ideal? Jangan bernapas lega dulu, Anda tetap harus mewaspadai lemak visceral yang ada di dalam tubuh.
Dengan lokasinya yang tersembunyi, lemak visceral sering kali tak terdeteksi. Berikut cara mengukur lemak visceral yang bisa Anda coba.
Lemak visceral adalah jenis lemak tubuh yang disimpan di dalam rongga perut. Lemak ini terletak di dekat beberapa organ vital seperti hati, perut, dan usus. Beberapa lemak visceral juga bisa menumpuk di pembuluh darah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lemak ini juga kerap disebut sebagai 'lemak aktif'. Pasalnya, lemak ini secara aktif dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius.
Namun, perlu diketahui, perut buncit belum tentu berisi lemak visceral. Sebaliknya, orang yang terlihat tidak memiliki perut buncit, juga tidak berarti terbebas dari lemak visceral.
Ahli gizi klinis, Inge Permadi mengatakan bahwa lemak ini berasal dari asupan makanan dan pola hidup. Saat energi yang berasal dari asupan makanan tidak banyak digunakan, maka sisanya akan disimpan dalam bentuk lemak.
Cara Mengukur Lemak Visceral
 Ilustrasi. Cara mengukur kadar lemak visceral dalam tubuh bisa dilakukan dengan beberapa cara. (iStockphoto) |
Dalam hal ini, pengukuran lemak visceral perlu dilakukan. Pengukuran juga dilakukan untuk mengetahui risiko penyakit yang mungkin ditimbulkan.
Pada dasarnya, untuk mengetahui kadar lemak visceral, Anda memerlukan timbangan khusus yang mampu memberikan body fat analyzer (BFA).
Selain itu, Anda juga bisa melakukan CT scan untuk mendiagnosis lemak visceral.
Simak cara mengukur lemak visceral selengkapnya di halaman berikutnya..
Tak hanya itu, Anda juga bisa memperkirakan kadar lemak visceral secara mandiri. Berikut cara mengukur lemak visceral melalui rasio pinggang-pinggul (WHR), mengutip Healthline:
- berdiri tegak;
- temukan dan ukur lingkar terkecil pinggang, biasanya tepat di atas pusar;
- temukan dan ukur lingkar terluas pinggul;
- bagilah lingkar pinggang dengan lingkar pinggul;
- hasil pembagian menjadi angka WHR.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, rasio pinggal-pinggul di atas 85 sentimeter untuk wanita dan 90 sentimeter untuk pria menunjukkan obesitas perut atau kadar lemak visceral yang cukup tinggi.
"Kalau sudah lebih dari 80 cm atau 90 cm, ada kemungkinan bukan cuma lemak bawah kulit, tapi ada kemungkinan visceral fat. Tapi kalau mau ukuran yang pasti, pakai BFA," ujar Inge, pada CNNIndonesia.com, Senin (28/3).
Bahaya Lemak Visceral
Lemak visceral menjadi salah satu faktor risiko berbagai penyakit kronis. Risiko ini muncul akibat letak lemak visceral yang berdekatan dengan organ-organ penting dalam tubuh.
"Dia jadi bahaya karena letaknya dekat dengan organ dan pembuluh darah, [bisa memicu] penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, hipertensi, stroke dan penyakit tidak menular lain," jelas Inge.
Tak hanya itu, menukil Healthline, lemak visceral juga dapat meningkatkan resistensi insulin, termasuk pada orang dengan pradiabetes. Studi menunjukkan, lemak ini mensekresi retinol binding protein 4 yang meningkatkan resistensi insulin.
Berikut beberapa bahaya lemak visceral dan kondisi medis yang perlu diperhatikan:
- penyakit jantung dan serangan jantung;
- diabetes tipe 2;
- stroke;
- kanker payudara;
- kanker kolorektal;
- penyakit Alzheimer.