Bagaimana Cara Membedakan Diare Biasa dan Akibat Hepatitis Akut?
Diare menjadi salah satu gejala hepatitis akut pada anak. Bagaimana cara membedakan diare biasa dengan yang disebabkan hepatitis akut?
Hepatitis akut menjadi salah satu penyakit menular yang tengah melanda Indonesia saat ini. Hingga kini, penyebabnya belum diketahui secara pasti.
Adenovirus 41 diduga sebagai virus yang menyebabkan hepatitis misterius ini. Hanya saja, tak semua kasus hepatitis akut menemukan adanya sampel virus tersebut.
Kementerian Kesehatan sendiri telah melaporkan sebanyak 14 kasus yang diduga terkait dengan hepatitis akut per Rabu (17/5). Sebanyak 13 kasus dinyatakan pending dan satu kasus probable.
Sejauh ini, sejumlah gejala telah teramati. Salah satu gejala yang paling umum dari hepatitis akut adalah diare atau buang air besar terus menerus.
Diare umumnya disebabkan oleh makanan atau minuman yang memengaruhi pencernaan. Diare juga bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, salah satunya yang menyebabkan hepatitis akut.
Lantas, bagaimana cara membedakan diare biasa dan yang disebabkan hepatitis akut?
Ketua Unit Kerja Koordinasi Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Muzal Kadim mengatakan, membedakan kedua jenis diare tersebut memang bukan perkara mudah. Orang tua disarankan untuk memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan jika mengalami diare, apalagi jika diduga terserang hepatitis akut.
"Secara umum agak sulit membedakannya. Perlu tenaga kesehatan yang lebih ahli. Kalau kita sebagai orang tua atau awam, lebih baik periksakan ke fasilitas layanan kesehatan terdekat," ujar Muzal dalam webinar IDAI beberapa waktu lalu.
Beda Diare Biasa dan Hepatitis Akut
Meski sulit dibedakan, namun ada beberapa perbedaan diare biasa dan hepatitis akut yang bisa Anda deteksi.
Diare adalah penyakit yang disebabkan karena infeksi Rotavirus. Biasanya anak akan mengalami demam tinggi sebelum diare.
"Demam lebih dulu, kemudian muntah dua hingga tiga kali, baru kemudian diare," ujar Muzal.
Diare akibat Rotavirus biasanya juga lebih cair, berbau asam, disertai rasa kembung.
Sama halnya, diare akibat hepatitis akut juga disertai demam dan mual. Hanya saja demam yang dialami biasanya lebih ringan. Sebaliknya, mual dan muntah justru terasa sangat intens sehingga membuat anak lemas.
"Gejalanya biasanya mual. Ada diare, tapi jarang buang airnya, dan demamnya ringan," ujar Muzal.
Selain itu, pada hepatitis akut, diare juga akan disertai nyeri perut karena adanya pembesaran organ hati.
Demikian cara membedakan diare biasa dan yang disebabkan hepatitis akut. Akan lebih baik jika Anda segera memeriksakan anak ke rumah sakit saat menemui gejala diare.
(tst/asr)