JAKARTA FASHION WEEK 2023

Pertemuan 'Kanguru' dan 'Kolam Susu' di Panggung JFW 2023

CNN Indonesia
Senin, 31 Okt 2022 20:23 WIB
Jakarta Fashion Week 2023 menjamu label dan desainer mancanegara salah satunya dari Australia, desainer Indonesia Auguste Soesastro dan Friederich Herman.
Koleksi Ngali dari Australia (Dachri Megantara)

Sekilas koleksi yang ia tampilkan serupa dengan koleksinya terdahulu. Ia banyak bermain dengan siluet beskap atau lebih tepatnya genderless beskap sebab bisa dikenakan baik pria maupun wanita. Siluet-siluet busana pun hadir dengan gaya khas Auguste di mana ia mempertemukan gaya clean cut tetapi ada sentuhan kelembutan.

Kelembutan ini muncul lewat potongan 'mules' baik pada blus, luaran maupun gaun. Sementara itu, busana serba batik seolah jadi kejutan dalam pertunjukan ini. Mengapa? Dia berkata bahwa ia memanfaatkan sisa kain tetapi busana sama sekali tak menunjukkan bahwa materialnya adalah kain sisa.

Kain-kain sisa disatukan lewat teknik patchwork. Batik-batik dengan warna dominan coklat dan hitam menyatu apik dengan sedikit warna biru tapi tak terkesan mengganggu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Friederich Herman di Jakarta Fashion Week 2023Foto: Dandy Hendrata
Friederich Herman di Jakarta Fashion Week 2023

Collection .03/2023 oleh Friederich Herman

Entah apa yang terbesit dalam benak Friederich saat meramu koleksi dan menghadirkannya dalam format pertunjukan mode di JFW 2023 kemarin. Dia menggabungkan elemen 'keanehan' film L'Enfer (1994) besutan sutradara Prancis Henri-Georges Clouzot dan eksplorasi gaya 'preppy' 1960-an.

Tengok saja ada setelan blazer dan celana panjang, midi dress, rok juga paduan dress dengan bolero. Namun tak semua hadir 'flat' begitu saja sebab ada pula rok dengan sematan aksen asimetris dan pleats sehingga memberikan volume pada tampilan.

Friederich memang mendedikasikan karyanya buat perempuan yang 'chic' dan cerdas. Tak perlulah suatu busana penuh detail atau 'riasan' sebab sedikit sentuhan sudah membuat tampilan jadi maksimal. Dia membuktikan bahwa busana block color mampu menaikkan 'level' tampilan.

Ia menghadirkan warna-warna 'bold' seperti cobalt blue, biru muda, merah, emerald green, juga warna 'kalem' seperti pink pucat dan biru pucat.

'Keanehan' dalam pertunjukan ini sebenarnya didukung musik pengiring pertunjukan. Lagu 'The Burning Spear' dari Sonic Youth benar-benar meninggalkan kesan aneh, marah, putus asa tapi hidup tetap harus berjalan. Mungkin ini yang dirasakan tokoh Paul (diperankan Francois Cluzet) di film L'Enfer.

(chs)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER