Jakarta, CNN Indonesia --
Pandemi Covid-19 telah memasuki tahun ketiga. Penyakit yang telah membunuh lebih dari 6 juta orang di seluruh dunia ini muncul pada akhir 2019 dan pertama kali terdeteksi di Wuhan, China.
Mulanya, Covid-19 dianggap sebagai wabah biasa. Gejalanya yang mirip flu masih dianggap penyakit yang tak berbahaya. Namun, semua berubah ketika virus ini mulai menyebar secara global. Membuat semua negara kewalahan menghadapinya.
Setelah tiga tahun melanda dunia, mari mengintip perjalanan Covid-19 sejak pertama muncul hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Kasus pertama Desember 2019
Kasus pertama yang dilaporkan tercatat pada 31 Desember 2019. Saat itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diberitahu tentang kasus pneumonia di Wuhan, China tanpa diketahui penyebabnya.
2. Nama sementara di Januari 2020
Pada Januari 2020, pihak berwenang China mengidentifikasi virus yang semula disebut pneumonia Wuhan itu sebagai corona baru. Saat itu, pihak berwenang setempat memberi nama 2019-nCoV.
3. WHO mendeklarasikan wabah pada 30 Januari
Tidak berselang lama, sebagaimana dilansir dari News Medical, WHO menyatakan wabah Corona yang menyebar dengan cepat sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat. Penyakit ini juga menjadi perhatian internasional pada 30 Januari 2020.
4. Februari 2020, Covid-19 jadi nama resmi
Setelah dinyatakan sebagai darurat kesehatan dunia, pada 11 Februari nama resmi untuk virus ini dideklarasikan. Covid-19 jadi nama resmi penyakit yang masih terjadi hingga saat ini.
5. Kasus pertama meninggal dunia
 Ilustrasi. Pandemi Covid-19 telah memasuki tahun ketiga. (iStock/Chinnapong) |
Setelah nama resmi diumumkan, sembilan hari kemudian Amerika Serikat mengumumkan orang pertama yang meninggal karena Covid-19 di negara tersebut. Individu tersebut adalah seorang pria berusia lima puluhan yang tinggal di negara bagian Washington.
6. WHO umumkan status pandemi di Maret
Jika sebelumnya hanya ditetapkan sebagai wabah, pada Maret 2020 Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi. WHO mengumumkan hal tersebut setelah muncul 100 ribu kasus hanya dalam kurun waktu beberapa hari.
Bahkan pada awal wabah, China melaporkan ribuan kasus baru per hari. Di Eropa, kasus juga meningkat pesat dari hari ke hari. Italia mencatat 250 kematian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam periode 24 jam antara 12 Maret dan 13 Maret.
Alhasil, pada 13 Maret WHO menyatakan bahwa Eropa telah menjadi episentrum pandemi. Pada hari yang sama, AS mengumumkan keadaan darurat.
Simak perjalanan Covid-19 lainnya di halaman berikutnya..
7. Berlomba membuat vaksin
Setelah kasus semakin meningkat dan banyak pasien yang meninggal dunia, upaya untuk mencegah penularan virus terus dilakukan. Bersamaan dengan anjuran gaya hidup sehat, vaksin untuk virus ini pun mulai dikembangkan sejak 17 Maret 2020.
8. Anjuran pakai masker
Pada 6 April, WHO juga mengeluarkan pedoman tentang pemakaian masker. Sebab, virus ini terbukti bisa menyebar melalui droplet.
9. Mulai muncul varian baru
Selama musim panas, banyak negara mengalami penurunan kasus, rawat inap, dan kematian karena lockdown yang dilakukan warganya untuk mencegah penyebaran virus. Namun, menjelang akhir musim panas, pada Agustus 2020, varian Lambda pertama kali ditemukan di Peru.
Sebulan kemudian, varian Alpha pertama kali teridentifikasi di Inggris pada September 2020. Penemuan varian tersebut signifikan, yang menunjukkan bahwa virus tersebut berevolusi. Akibatnya, gejala yang ditimbulkan penyakit pun ikut berubah.
Dengan munculnya varian baru tersebut, kasus Covid-19 mulai meningkat kembali di banyak negara. Hingga 29 September 2020, telah terjadi 1 juta kematian akibat Covid-19.
10. Vaksin manjur
Vaksinasi terus dikembangkan dalam waktu singkat. Pada 9 November, uji coba menunjukkan bahwa vaksin Pfizer dan BioNTech lebih dari 90 persen efektif, dan vaksin Moderna terbukti efektif.
11. Delta menyerang
Tak lama kemudian, varian Delta pertama kali ditemukan pada Desember di India. Kekhawatiran atas potensi penularan varian ini meningkat. Apalagi peningkatan kasus di beberapa negara seperti Inggris, memaksa banyak pemerintah untuk sekali lagi memperkuat tindakan lockdown sampai batas tertentu. Kematian akibat varian ini, terutama di Indonesia cukup tinggi.
Setelah Delta, ditemukan juga varian baru bernama Omicron. Hingga saat ini, varian ini cukup mendominasi di mana-mana dengan beberapa mutasinya yang terus berlanjut.
Setelah tiga tahun, Covid-19 belum selesai. Namun berbagai upaya terus dilakukan, salah satunya dengan gencar melakukan vaksinasi dan anjuran hidup sehat.