FILM LARIS

Skenario: Rumus Penting Agar Film Digandrungi

CNN Indonesia
Senin, 25 Agu 2014 15:18 WIB
Skenario akan lebih diingat dan lebih mendukung film jika dipadukan dengan aktor yang hebat, sutradara yang jeli, pengambil gambar yang cerdas, dan editor yang teliti.
Jakarta, CNN Indonesia -- Tidak ada formula tepat soal bagaimana membuat film bisa menjadi sangat populer. Belum tentu soal alur cerita yang tak bisa ditebak, akting yang natural, atau sudut pengambilan gambar yang unik. Penonton punya tolok ukur sendiri untuk menilai.

Namun menurut Fred Shapiro, editor The Yale Book of Quotations, naskah film punya kekuatan besar memengaruhi. Skenario bisa membuat film menjadi luar biasa, atau potongan adegan menjadi sangat diingat. Misalnya, dialog “Follow the money,” dari film All the President's Man.

Soal itu, penulis skenario William Goldman jagonya. Dialog dalam film yang mengisahkan skandal Presiden Richard Nixon itu, dia yang membuat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu pula dengan “Is it safe?” dari film Marathon Man dan “Think ya used enough dynamite there, Butch?” dalam Butch Cassidy and the Sundance Kid.

Skenario Goldman memenangi dua Piala Oscar, dua Piala Edgars, satu Hugo, dan penghargaan dari National Board of Review. Ia sepertinya tahu betul bagaimana membuat skenario yang mendukung film. Tapi, Goldman mengaku tetap tak bisa menjamin itu. Sebab, tentu butuh banyak faktor pendukung lain agar film jadi berkualitas dan digandrungi. “Anda tak tahu kekuatan apa dalam film itu yang akan menonjol. Anda bahkan tak bisa merencanakannya,” kata Goldman seperti dilansir CNN (25/8).

Bisa saja, aktor mengucapkan dialog itu dengan tidak benar. Atau, sutradara tidak bisa menciptakan momen yang pas untuk dialog. Mungkin juga editor film mengganti ritme untuk adegan saat dialog diucapkan. Tidak ada yang bermaksud jelek memang, tapi itu semua bisa memengaruhi.

Menurut Goldman, menciptakan skenario yang baik adalah keharusan, tapi bukan satu-satunya jaminan agar film menjadi layak tonton, populer, dan berkualitas.

Lagipula, Goldman merasa, peran penulis skenario sekarang semakin terlupakan. Masyarakat lebih mengingat aktor yang mengucapkannya.  “Tak ada yang peduli siapa penulis skenarionya. Tak ada yang tahu bagaimana itu semua bekerja. Mereka semua hanya menginginkan Tom Cruise,” katanya.

Itu membuktikan, skenario akan lebih diingat dan lebih mendukung film jika dipadukan dengan aktor yang hebat, sutradara yang jeli, pengambil gambar yang cerdas, dan editor yang teliti. Sebab, bagaimanapun, film bukanlah sebuah hasil kerja satu pihak semata.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER