Jakarta, CNN Indonesia -- Vladimir Putin menuai kecaman atas konflik di Ukraina. Namun, orang nomor satu di Rusia itu juga manusia biasa. Ia berhak merayakan hari jadi bersama orang-orang dekat, bahkan rakyatnya.
Selasa (7/10), Putin berulangtahun ke-62. Miladnya dirayakan di hutan belantara Siberia. “Sekitar 300-400 kilometer dari daerah penduduk terdekat,” kata perwakilan Putin pada media Rusia.
Putin memang pria dengan jiwa petualang. Ia sering digambarkan sebagai pria tangguh. Beberapa aktivitas maskulinnya banyak dipublikasikan, seperti saat berburu, memancing, maupun berkuda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, para pendukung Putin dari berbagai penjuru Rusia juga membuat perayaan untuk menghormatinya.
Di ibu kota Chechnya di Gronzy, ribuan orang berparade membentuk bendera Rusia sepanjang 600 meter di jalanan. Orang-orang berpakaian merah, putih, dan biru. Ketiganya bergabung menjadi warna Rusia, dan menghiasi jalanan dengan menjadi bendera manusia raksasa.
Banyak di antara mereka membawa gambar Putin di atas kepala. Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov menulis pada akun Instagram resminya, setidaknya ada 100 ribu partisipan di pesta itu.
Selusin PutinSelain itu, situs-situs berita Rusia juga ramai mempublikasikan foto dari pameran sehari di Moskow,
The 12 Labors of Vladimir Putin. Kali itu, salah satunya Putin digambarkan sebagai Hercules.
Sosok pahlawan itu melawan bangsa-bangsa Barat yang menyamar menjadi ular dan monster, juga menjinakkan lembu sebagai lambang Krimea, kawasan di Ukrania yang dicaplok Rusia Maret lalu.
Pameran itu dimulai dari lukisan Putin yang membunuh singa Nemean. Dalam lukisan itu, Putin terlihat sedang mencekik seorang pelaku bom bunuh diri berjenggot, representasi terorisme.
Di bagian akhir, ada lukisan yang menggambarkan anjing berkepala tiga Cerberus. Itu merepresentasikan perjuangan Russia menghadapi Amerika Serikat dan dunianya yang unipolar.
Salah satu lukisan yang menakjubkan, dibuat dengan gaya hitam dan emas dalam dekorasi tembikar Yunani kuno. Di situ, tubuh Putin dibuat berotot. Ia mengangkat perisai melawan si napas beracun Lernaean Hydra. Lukisan itu menggambarkan sanksi Barat terhadap Rusia.
Salah satu kepala Hydra--yang melambangkan Amerika--telah terpotong. Menurut penyelenggara pameran, Mikhail Antonov, itu mencerminkan larangan impor makanan dari AS, Uni Eropa, Norwegia, Kanada, dan Australia yang diimplementasikan Rusia bulan Agustus lalu.
“Kami memberikan gambaran berbeda tentang Putin, karena media barat selalu mengkritiknya dan media kami juga menyerangnya,” kata Antonov. Ia melanjutkan, “Kami melihat tindakannya sebagai tindakan heroik. Kami melihat bahwa interpretasi acara ini tidak terlalu kategoris.”
Antonov merupakan mahasiswa Ilmu Politik di Universitas Moskow. Ia juga mengepalai grup penggemar Putin di Facebook, yang telah menggalang lebih dari 266 ribu pengikut.
Ia mengatakan, lukisan Herculean diharapkan dapat menjadi kado ulang tahun bagi Sang Presiden, yang telah dilukiskan oleh serangkaian artis anonim sebagai pengikut grup yang digagasnya.
Lukisan-lukisan dalam perayaan ulang tahun Putin itu kebanyakan menggambarkan peristiwa yang terjadi belakangan. Misalnya, kontrak gas dengan Tiongkok, rencana pembelian kapal perang dari Perancis, dan gencatan senjata dengan timur Ukraina yang dinegosiasikan di Minsk.
Kebanggaan wargaSebagian besar pengunjung adalah wartawan. Ada pula sekelompok mahasiswa yang mengaku datang atas undangan Antonov. Salah satunya, Anna Mkutekyan.
Mahasiswa ekonomi itu berkata, “Saya tidak tahu banyak tentang politik untuk mengkritik presiden kami. Tetapi saya setuju dengan aksi-aksinya dan bangga pada negara saya.”
Lukisan yang paling Anna suka adalah saat Putin memegang langit, sama seperti yang Hercules lakukan pada Atlas. “Langit bisa jatuh ke bumi karena perang yang berlangsung di Ukraina. Dan hanya dengan bantuan Putin, yang mencapai perjanjian perdamaian Minsk, sampai sekarang langit tidak jatuh,” demikian deskripsi yang tertulis di bawah lukisan.
“Ini menunjukkan kenyataan yang terjadi saat ini, karena Putin menyatukan negara-negara yang berdekatan satu sama lain,” kata Anna lagi, dalam The Guardian.