Jakarta, CNN Indonesia --
Memanggul tas ransel, bercelana jin panjang, dan kemeja belel. Rambutnya hampir selalu dikuncir kuda. Kulitnya pun lebih hitam. Begitu lah penampilan Chelsea Islan di film
Di Balik 98 yang disutradarai Lukman Sardi.
(
Baca Juga: Garap Film Tragedi 1998, Lukman Sardi Main Aman)
Dalam film itu, Chelsea memerankan Diana, aktivis mahasiswa pada tahun 1998. Ia tomboi, gagah, berdeterminasi tinggi, dan keras kepala. Diana terlibat dalam demonstrasi menuntut reformasi di masa itu. Diakui Chelsea, karakter itu sangat berbeda dengan dirinya yang asli.
"Di film ini, saya berlatih hampir sebulan menjadi Diana karena dia beda sekali dengan saya," katanya kepada CNN Indonesia saat ditemui usai konferensi pers Di Balik 98 di kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu (7/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya berbeda secara karakter, Diana juga memiliki ciri fisik yang berbeda dengan Chelsea. Alhasil, kulit putih Chelsea pun harus diubah menjadi lebih gelap. "Di sini juga saya jadi hitam, di-
tanning," kata Chelsea. Ia mengakui, itu demi totalitas penampilan.
Chelsea pun mengadakan riset secara langsung. Ia mendatangi beberapa mantan aktivis. "Saya datang ke Universitas Trisakti hampir setiap minggu. Saya juga melihat museum reformasi di kampus itu," ujar Chelsea menceritakan.
(
Baca Juga: Lukman Sardi Suguhkan Potret Humanis Tragedi Mei 1998)
Meski saat reformasi 1998, Chelsea masih berusia tiga tahun, ia tetap ingin menjadi perwakilan generasi muda yang mengkritisi bangsa, melalui film
Di Balik 98.Di Balik 1998 merupakan film pertama yang disutradarai oleh aktor Lukman Sardi. Film bertema keluarga dan cinta dengan latar peristiwa Mei 1998 ini akan ditayangkan di bioskop mulai 15 Januari 2015 mendatang.
(
Baca Juga: Jelang Tayang, Film Di Balik 98 Disomasi)
(rsa/vga)