Jika menurut orang melawak adalah pekerjaan mudah, coba pikir kembali. Soleh saja pernah merasakan susahnya membuat orang tertawa.
Pernah dalam suatu kesempatan, ia mendapatkan tawaran menjadi pengisi dalam sebuah rapat umum pemegang saham salah satu bank ternama di Indonesia. Para undangan adalah para presiden direktur dan pejabat-pejabat berjas mahal.
Sebelum mengisi acara, Soleh diperingatkan oleh penyelenggara bahwa para undangan termasuk yang sulit untuk bercanda lepas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun rupanya candaan Soleh mengenai harga jas dan menggoda fenomena kehidupan kantor, dapat membuat para pejabat terbahak-bahak.
Kejadian yang lebih sulit lagi adalah saat Soleh ditawari mengisi sesi hiburan dalam kegiatan Jokowi dan Ahok. Ia menerima tawaran tersebut lantaran dijanjikan bukan termasuk acara kampanye menjelang Pilkada DKI.
Ketika sudah siap di atas panggung, rupanya Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, datang mendadak menghadiri acara tersebut. Kedatangan Mega sontak membuat suasana kaku. Bahkan acara sampai diambil alih para pengawal mantan Presiden RI tersebut.
Di tengah perubahan acara dan suasana yang mendadak formal, Soleh dilanda kepanikan. Akhirnya ia menghadapi kondisi tersebut dengan mengangkat masalah sehari-hari. Tak disangka, Megawati dan Jokowi sampai tertawa lepas mendengar candaan Soleh.
"Melawak itu tekanannya tinggi, orang sudah bayar untuk tertawa, jadi pasti menunggu bagian lucu dari penampilan pelawak," ujar Soleh mengungkapkan kesulitan menjadi pelawak.
Meski tekanan tinggi, namun ia menghadapi semua ekspektasi ataupun kondisi tak terduga itu dengan santai dan percaya diri.
"Selama yang sampaikan fakta dan data, ya tidak perlu takut. Itu yang saya pelajari selama menjadi wartawan," tuturnya dengan santai.