WAWANCARA EKSKLUSIF

Cerita Nadya Hutagalung Banggakan Indonesia di Amerika

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Selasa, 10 Mar 2015 07:05 WIB
Nadya Hutagalung didapuk menjadi duta UN-GRASP untuk penyelamatan primata. Ia menghadiri pertemuan PBB di New York, dan bercerita pada CNN Indonesia.
Nadya Hutagalung bersama Doug Crees, Koordinator Program UN-GRASP di pertemuan PBB, New York. (Dok. Instagram/nadyahutagalung)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sepekan lalu, Nadya Hutagalung memamerkan beberapa foto dari New York. Mulai pohon meranggas dan salju yang menutupi jalanan, sampai wajah cantiknya bersembunyi di balik busana tebal musim dingin. Beberapa lagi menunjukkan kegiatan formalnya selama di sana.

Nadya memang bukan sedang liburan. Selasa (3/3) sampai Rabu (4/3), mantan juri Asia's Next Top Model itu didapuk mewakili Great Apes Survival Partnership (GRASP) ke pertemuan besar Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York.

Nadya hadir sebagai duta GRASP. Ia merupakan duta ke-lima setelah Jane Goodhall, Richard Leakey, Russell Mittermeier, dan Richard Wrangham. Ia sekaligus satu-satunya orang Indonesia yang berhasil menembus GRASP, dan diundang menghadiri pertemuan global PBB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa fotonya di Instagram menunjukkan betapa Nadya sangat bangga akan itu. Ia mengunggah foto dirinya bersama standing banner GRASP, yang menunjukkan wajah Nadya disandingkan dengan primata. Di bagian bawah, diterangkan bahwa ia duta penyelamatan primata.

Ada pula foto papan nama Nadya di tengah konferensi PBB. Di lain foto, ia berpose bersama Doug Cress, Koordinator Program GRASP.

"Saya benar-benar tidak pernah bermimpi bisa ditunjuk menghadiri UN General Assembly. Di satu sisi, ini sebuah penerimaan yang masif. Di sisi lain, ini hanya permulaan untuk banyak hal lain yang harus dilakukan untuk konservasi alam liar," tulis Nadya sebagai keterangan fotonya.


HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER