Jakarta, CNN Indonesia -- "Saya kurang terima. Jadi setelah saya sakit MS (
multiple sclerosis) ada sakit yang membuat saya dan keluarga linu, begitu. Itu adalah: penyempitan pembuluh dompet," ucap Ferrasta Soebardi alias Pepeng bercanda di suatu acara komedi tunggal di stasiun TV swasta, 2012.
Kini, akan sulit mendengar lawakan pemutar otak seperti itu. Pria penuturnya telah tiada. Pepeng mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Puri Cinere, Rabu (6/5) pukul 10.05 WIB.
Ketika jenazah tiba di rumah duka di Komplek Bumi Pusaka, Cinere pukul 13.49 WIB hari yang sama, ia langsung disambut kawan-kawan dekat yang datang berbelasungkawa dan mengantarkannya ke peristirahatan terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya komedian kawakan Mat Solar. Bintang
Bajaj Bajuri itu memandang Pepeng sebagai sosok yang tak kenal menyerah. Menurutnya, Pepeng layak dijadikan contoh bagaimana manusia berjuang melawan penyakit. Padahal, ia ingat Pepeng pernah berkata
multiple sclerosis bukan penyakit Indonesia.
"Dia bilang sama saya. Itu penyakit orang Kaukasia, orang Eropa," tuturnya mengenang.
Mat Solar juga menganggap sahabatnya itu inspirator di dunia lawakan. "Dia itu
joke-nya selalu dikonsep. Jangan cuma komedi itu dipanggil, dapat kontrak, langsung di panggung. Kalau dia enggak, dia persiapkan, punya bahan yang banyak," ujarnya menuturkan.
Pepeng memang memegang gelar sarjana Antropologi dan master di bidang psikologi. Ia meleburkan lawakannya dengan intelektualitas yang dimiliki. "Ada Profesor James Danandjaja itu punya buku folklor, nah itu diambil sama Pepeng. Makanya lawakannya segar dan intelek," kata Mat Solar sembari menahan air mata.
Cukup lama Mat Solar bersahabat dengan Pepeng. Keduanya pernah bekerja sama mengisi acara radio. "Saya dulu pernah bawa beliau ke Radio SK, saya juga pernah di SerSan (Prambors) sama dia juga, Nana Krip, Mukhlis Gumilang, ciptaan Sys NS," katanya menyebutkan masa lalu.
Mat Solar bukan satu-satunya komedian yang datang untuk Pepeng. Aktor dan pelawak Ramdhani Qubil AJ juga hadir di rumah duka. Dalam kenangannya, Pepeng adalah sosok elegan yang tak henti berkontribusi dan untuk dunia komedi tanah air. Itu yang membedakannya dengan pelawak lain yang kini bermunculan.
"Dia cubit orang, orang enggak merasa sakit. Ini yang mungkin enggak dimiliki komedian lain. Karena biasanya waktu kita
ngelawak,
nge-joke, orang merasa sakit hati. Tapi Mas Pepeng dengan kepiawaiannya, luar biasa. Bisa disejajarkan dengan teman-temannya seperti Mas Indro dan Bagito," ujar Qubil berpendapat.
Tak hanya Qubil, duo pelawak plontos Teuku Edwin dan Djody Sumantri juga turut hadir menemui almarhum untuk kali terakhir. Menurut duo Super Bedjo ini, Pepeng adalah praktisi "
smart comedy". Ia juga seorang yang cerdas pun tak pernah mengeluh soal sakitnya.
"Sekarang kita kehilangan seorang komedian lagi. Kami berdua sangat berduka. Sebagai contoh, sebagai penghibur itu dalam keadaan sakit dan menderita tapi masih bisa berkarya, masih ada acara TV juga. Saya rasa ini motivasi dan perlu dihargai banget. Termasuk ikon hiburan di Indonesia lah," ujar Edwin.
Jenazah Pepeng dimandikan, lalu disalatkan di Masjid Baiturrahman, Cinere. Sahabatnya masih terus berdatangan. Terlihat pula Pelaksana Teknis Gubernur Banten Rano Karno, pengamat musik Bens Leo, dan Indrodjojo Kusumonegoro alias Indro Warkop.
Rano yang baru tiba di masjid saat jenazah Pepeng disalatkan, mengaku rutin berkabar dengan sahabatnya yang satu itu. Kondisi adalah bahan utama perbincangan mereka. Meski sedih, Rano mengaku merelakan kepergian Pepeng. Ia yakin itu yang terbaik.
"Mas Pepeng ini hampir dua belas tahun terkulai. Kadang-kadang dalam hubungan kami, dia bicara letih, capek, tapi saya selalu berusaha menyemangati. Setiap dia masuk rumah sakit, dia hubungi saya, cuma kali ini tidak," ucap Rano menjelaskan.
Semasa hidup, di mata Rano Pepeng adalah pribadi dengan ide yang terus mengalir. "Pepeng ini orang yang tidak perlu uang, tapi perlu kerja. Dia selalu menciptakan hal-hal yang menurut kita kecil, tapi buat dia itu jadi bagian kesibukan," ucap Rano memuji.
Indro Warkop juga membagi kenangannya dengan Pepeng. Indro yang mengaku pernah dihadiahi botol dengan grafis inisial Gerak Musik Seloroh (grup lawak Pepeng) menuturkan betapa keluarga Pepeng sangat kuat dan istiqomah.
"Insya Allah Pepeng khusnul khotimah. Betapa dia berhasil mendidik keluarga, semuanya," katanya. Ia menambahkan, "Kalau dikatakan di Islam ada tiga hal yang pahalanya tidak putus, saya melihat itu ada di Pepeng. Anak yang soleh, amal jariyah, dan ilmu yang bermanfaat. Dia dalam keadaan sakit masih mengajar untuk S2. Dia orang hebat dan seniman hebat."
Sekitar setengah empat sore kemarin, diiringi cerita kenangan para sahabat terbaiknya, Pepeng dikebumikan di dekat makam ibu kandungnya, TPU Jelupang, Bumi Serpong Damai. Jika harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, Pepeng wafat meninggalkan kita dengan tersenyum.
(rsa/rsa)