Jakarta, CNN Indonesia --
Bosan aku dengan penat, dan enyah saja kau pekat...Seiring meledaknya
Ada Apa dengan Cinta? 2002, puisi
Tentang Seseorang itu ikut melejit. Liriknya sampai dihapal luar kepala oleh remaja penggemar Rangga dan Cinta yang diperankan Nicholas Saputra dan Dian kala itu.
Puisi itu dilafalkan seperti Cinta menyanyikannya untuk Rangga diiringi petikan gitar di sebuah kafe. Adegan itu ada dalam
Ada Apa dengan Cinta? (AADC) dan sangat fenomenal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di balik
Tentang Seseorang, juga puisi berjudul
Aku Ingin Bersama Selamanya serta
Ada Apa dengan Cinta alias
Perempuan yang memisahkan Rangga dan Cinta di akhir film, adalah Rako Prijanto. Ia menjadi asisten sutradara ke-dua dalam
Ada Apa dengan Cinta?"Suatu hari Mbak Mira (Mira Lesmana, produser
AADC) meminta saya. 'Coba dong
lo bikin puisi.
Gue denger lo suka bikin puisi'. Jadi saya tulis saja," ujar Rako menceritakan pada CNN Indonesia, saat dihubungi pada Kamis (7/5).
Rako membayangkan karakter Rangga dan Cinta saat membuatnya. Apa yang kira-kira ada di dalam hati sejoli SMA itu. Kebetulan, ia juga terlibat betul dalam pembuatan sinopsis dan skenario. Ia butuh waktu yang sangat singkat, tak sampai tiga hari.
"Saya memang lagi suka,
mood," tuturnya. Padahal, Rako mengaku jarang baca puisi. Ia hanya banyak terinspirasi lirik lagu cinta. Ia mengaku suka mendengarkan Kla Project dan Chrisye yang puitis. Rako juga suka membawa-bawa jurnal ke mana pun ia pergi.
Setiap ada yang menarik, akan ia tulis. Dari situ lah Rako bisa mencipta puisi untuk
AADC.
Setelah menyerahkan ke Mira, puisi itu "berangkat" lewat surat elektronik ke Riri Riza yang saat itu masih menempuh pendidikan di Inggris. "Riri bilang bagus banget, dan langsung dipakai," kata Rako menjelaskan.
Tidak ada bagian dari puisinya yang disunting. Hanya saja, ada satu bagian yang terpaksa sedikit dipersingkat karena keperluan
editing film. Meski begitu, puisis Rako tetap menjadi salah satu "sihir ajaib" dalam filmnya.
Namun, Rako justru tidak merasa terkena dampak apa-apa. Keuntungan yang ia rasakan justru sebagai sutradara, bukan seniman maupun penyair. "Saya terlibat, jadi banyak belajar."
Setelah
AADC, Rako diminta SinemArt membuat serial televisinya sampai sekitar 160 episode. "Lumayan, saya jadi punya kerja. Dan sekarang saya jadi sutradara film," ujar sutradara yang juga menggarap film
3 Nafas Likas itu.
Kini, Rako tengah memproduksi film bersama penyanyi Raisa Andriana. "Skenario sudah selesai. 75 persen di New York dan 25 persen di Jakarta," tuturnya. Namun sepertinya takkan ada puisi ala Cinta dan Rangga di film itu.
(rsa/rsa)