Jakarta, CNN Indonesia -- Tahun ini, juri Indonesian Movie Awards kesulitan memilih film-film yang layak masuk sebagai nominator kategori film terfavorit. Marcella Zalianty, salah satu juri yang naik panggung dan mengumumkan pemenang mengatakan, jumlah film yang didaftarkan melonjak.
"Tahun ini yang masuk penjurian ada 58 film," katanya. Yang harus dipilih pemirsa untuk dijadikan terfavorit saja ada 10. Semuanya bukan film kacangan. Ada
3 Nafas Likas, 7/24, 99 Cahaya di Langit Eropa Part 2, Cahaya dari Timur: Beta Maluku, Di Balik 98, Merry Riana, Nada untuk Asa, Pendekar Tongkat Emas, Strawberry Surprise, dan
The Raid 2: Berandal.Film debut Lukman Sardi sebagai sutradara,
Di Balik 98 yang akhirnya muncul sebagai pemenang. Lukman yang ikut naik ke atas panggung mengaku tak bisa berkata-kata. Bagaimana tidak, baru sekali menjadi sutradara filmnya sudah mendapat sambutan positif di mana-mana, termasuk benua tetangga, Australia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang pasti ini anugerah luar biasa," katanya memulai pidato singkat kemenangan. "Ini sangat
surprise. Perjuangannya cukup panjang, selama satu tahun sampai akhirnya tayang," lanjutnya.
Lukman mengatakan, kemenangan bukanlah langkah akhir dari filmnya. Dipilihnya
Di Balik 98 sebagai film terfavorit IMA 2015 justru merupakan awal untuk kebangkitan perfilman Indonesia. Ia ingin film kita lebih maju.
"Kalau tadi ada kategori pasangan terbaik, saya berharap juga punya pasangan terbaik untuk film Indonesia, yaitu pemerintah," katanya melanjutkan. Ia mengaku butuh dukungan pemerintah untuk memajukan perfilman Indonesia yang mulai dilirik banyak industri asing.
Di Balik 98 menceritakan kisah humanis di balik reformasi 1998. Film itu dibintangi Chelsea Islan, Boy William, dan Donny Alamsyah. Menurut data Film Indonesia, sejauh ini
Di Balik 98 menjadi film terlaris dengan hampir 650 ribu penonton di bioskop.
(rsa/rsa)