Syuting dengan kru asing bukan hal baru bagi Arifin. Tapi di Belanda, ia harus kembali beradaptasi. Soal jam, terutama. "Mereka kaku banget soal itu," katanya. Hari pertama datang 23 April lalu, tim produksi langsung syuting. Tapi, mereka terlambat sekitar sejam.
Meski keterlambatan disebabkan masalah bagasi di bandara, pihak penyewa gedung tidak mau tahu. "Waktu kalian tinggal 45 menit ya," ucap Arifin menirukan sang penyewa. Padahal, mereka punya banyak adegan yang harus dilakukan di sana. Mau tak mau mereka pun utang adegan.
"Itu pun disiplin sekali. Setiap lima menit mereka ingatkan, waktu tinggal berapa lama," ujar aktor 28 tahun itu sambil tertawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya itu, ia juga pernah terlantar karena kedisiplinan jam. Suatu kali, cerita Arifin, syutingnya molor sampai setengah atau satu jam. Saat lelah dan ingin pulang, ternyata mobil jemputan tidak ada di tempat. "Sudah jamnya pulang, mereka pulang," katanya.
Produser film pun terpaksa mengulur waktu dengan mengajak ngobrol para pemain, sementara tim lain menyiapkan taksi pulang ke hotel. "Sempat kaget saja, lho, mobilnya mana?"