Kiprah Indonesia di Frankfurt Book Fair Ditunggu Negeri Jiran

Resty Armenia | CNN Indonesia
Kamis, 04 Jun 2015 07:43 WIB
Indonesia satu-satunya negara Asia Tenggara yang bisa menembus menjadi Tamu Kehormatan di Frankfurt Book Fair 2015. Negara ASEAN lain ikut bangga.
Frankfurt Book Fair semakin dekat, Indonesia dinanti. (Getty Images/Hannelore Foerster)
Jakarta, CNN Indonesia -- Frankfurt Book Fair, pameran buku terbesar di dunia, tinggal menghitung bulan. Artinya, Indonesia juga semakin dekat dengan karpet merah memamerkan literatur serta kebudayaannya. Setelah bertahun-tahun unjuk gigi, tahun ini Indonesia dapat kesempatan menjadi Guest of Honor atau Tamu Kehormatan.

"Dari Asia Tenggara, di book fair ini Indonesia adalah negara pertama yang menjadi tamu kehormatan," ujar Wakil Presiden Frankfurt Book Fair Claudia Kaiser saat berbincang dengan CNN Indonesia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/6).

Claudia dan tim baru menghadap Presiden Joko Widodo menyampaikan Frankfurt Book Fair. Sang presiden memastikan akan hadir di ajang itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan hanya Indonesia, panitia, dan publik Jerman yang antusias menanti kesempatan itu. "Mereka (negara-negara Asia Tenggara lainnya) menantikan apa yang akan disuguhkan Indonesia sebagai Tamu Kehormatan, karena itu akan membuat mereka juga tersorot," ujar Claudia.

Sebelum Indonesia, hanya ada tiga negara Asia yang pernah menjadi tamu kehormatan Frankfurt Book Fair, yakni China, Jepang, dan Korea Selatan. Beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina baru hanya bisa menembus pameran bukunya saja, tanpa menjadi tamu Kehormatan.

Perhelatan yang akan digelar 13 hingga 18 Oktober mendatang di Frankfurt itu merupakan ajang bagi Indonesia untuk memamerkan karya literatur sastrawan dalam negeri. Sebagai Tamu Kehormatan, Indonesia juga berkesempatan menunjukkan kekayaan karya seni dan budayanya dalam tiga ribu kegiatan yang disuguhkan selama pameran di seluruh penjuru Frankfurt.

"Semuanya akan menikmati citra baru Indonesia. Dan ini pertama kalinya Indonesia menunjukkan budayanya, terutama literaturnya, pada sebuah pertunjukan tingkat dunia. Jadi kami sangat menantikan itu," ujar Claudia melanjutkan.

Menurut Claudia, ia memilih Indonesia sebagai Tamu Kehormatan karena negeri kepulauan ini merupakan negara terbesar di Asia Tenggara dan memiliki kekuatan ekonomi yang hebat. Hal itu, ucap dia, sangat menarik bagi penyelenggara untuk menjalin dan membangun hubungan.

"Presiden dan menteri tadi berkata orang-orang di Jerman tidak begitu tahu tentang Indonesia. Beberapa orang tahu ada Bali, tapi beberapa orang juga tidak tahu bahwa Bali itu milik Indonesia. Jadi, ini penting sekali untuk kami mengetahui seni, budaya, dan literatur dari negara terbesar keempat di dunia," kata dia.

Sebagai negara terbesar ke-empat di dunia, Claudia yakin Indonesia kaya akan budaya dan literatur. Namun, itu belum terlalu mencuat karena tak banyak karya yang diterjemahkan. Frankfurt Book Fair adalah ajang untuk itu.

"Kami harus menggali lebih dalam untuk melihat ada apa di sana dan memamerkan apa yang ada di sana. Dan kami mulai membuat penyelidikan dan meminta para ahli untuk menjelaskan tentang literatur Indonesia," ujar dia.

Claudia menyimpulkan, "Negara ini memiliki banyak sejarah tentang tradisi seni yang seharusnya memiliki konten menarik. Kalau melihat negara tetangga, mereka biasanya, 'Oh, kami iri dengan Indonesia untuk konten yang mereka miliki'. Itu karena kalian kaya akan konten, karena memiliki sejarah yang kaya."

(rsa/rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER