World Milan Expo Ternyata Ditentang Warga Milan Sendiri

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Jumat, 22 Mei 2015 10:41 WIB
Ruwetnya permasalahan World Milan Expo 2015 (WME) di Milan, Italia, ternyata bukan hanya melanda perwakilan Indonesia, namun juga di negara asalnya.
World Milan Expo (2015). (Dok. Kemendag R)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ruwetnya permasalahan World Milan Expo 2015 (WME) di Milan, Italia, ternyata bukan hanya melanda perwakilan Indonesia, namun juga di negara asalnya.

Dikutip dari Telegraph pada awal Mei 2015, penyelenggaraan WME 2015 pada 1 Mei sampai 30 Oktober malah menjadi tanda tanya.

Menjelang hari pembukaannya, 2.000 warga Milan turun ke jalan untuk melakukan aksi protes memboikot acara perdagangan antar negara dunia tersebut karena menilai terlalu banyak skandal dan korupsi yang terjadi di dalam kepanitiaannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WME 2015 memiliki tema Feeding the Planet, Energy for Life. Para pengunjuk rasa yang menamakan kelompok mereka No Expo merasa pemerintah Milan tidak pantas menyelenggarakan acara dengan tema seperti itu.

"Salah satu daerah di Milan, Lombardy, bahkan tidak pernah merasakan perwujudan tema tersebut," kata seorang perwakilan kelompok No Expo, kepada International Business Times pada awal Mei lalu.

Ia bahkan mengatakan kalau pembangunan jalan baru demi WME 2015 hanyalah pekerjaan sia-sia.

Para pengunjuk rasa juga memrotes salah satu perusahaan yang menjadi sponsor dalam WME 2015.

"Acara tersebut tidak bisa menjawab tema yang dijunjungnya, karena ada satu perusahaan besar--yang malah menyulitkan masyarakat mendapatkan air dan makanan, menjadi sponsor acara itu," kata salah seorang pengunjuk rasa.

Selain itu yang paling menyedihkan, WME 2015 juga memperkerjakan pekerja yang tidak dibayar, meski acara itu telah menghamburkan dana US$2,8 triliun.

Hingga beberapa jam menjelang WME 2015 diresmikan, beberapa media mengatakan kalau lokasi penyelenggaraan acara seluas 110 hektar belum juga rampung dibangun.

Untuk siapa?

Pada Jumat (1/5), saat WME 2015 digelar, akhirnya kerusuhan pecah juga.

Para pengunjuk rasa berkejaran dengan polisi yang terus melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa.

Dikutip dari Guardian, bahkan ada tulisan "You've skinned us, today you pay" yang dibuat oleh pengunjuk rasa sebagai bentuk protes.

Namun, saat acara pembukaan, Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi, tetap mengatakan kalau Milan bangga karena terpilih sebagai tuan rumah WME 2015.

"Mereka bilang kita tidak pernah bisa, tapi saat ini WME 2015 menjadi kenyataan," kata Renzi, yang juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para pekerja yang telah bekerja semalam suntuk untuk WME 2015.

Setelah WME 2015 berlangsung hingga saat ini, banyak tamu undangan yang kecewa karena tidak bisa tampil maksimal di sana.

Perwakilan dari Belgia mengatakan kalau ia tidak bisa mengambil stok minuman beer yang akan dipamerkannya, karena pengunjuk rasa menutup jalanan menuju gudang penyimpanannya.

Perwakilan dari Banglades mengatakan kalau ia tidak bisa membuka pameran, karena karyawannya tidak bisa berangkat ke Milan setelah terganjal izin visa.

Bahkan, perwakilan dari Irlandia hanya menjawab sinis ketika ditanya apa permasalahan mereka selama di WME 2015.

"Masalah? Hanya sedikit. Tapi untuk mengurus seusatu di sini adalah mimpi buruk," katanya.

Warga Milan yang ingin ikut pameran pun terganjal masalah biaya yang terlalu besar.

"Kami telah membayar sebesar US$225.000 untuk mendirikan stand selama enam bulan. Tapi kami tetap dimintai uang tiket masuk sebesar US$44," kata warga tersebut.

Italia telah mendapat hak untuk menyelanggarakan WME 2015 sejak tujuh tahun yang lalu.

Tahun 1906, Milan juga pernah menjadi tuan rumah WME.

Pemerintah Italia meramalkan dengan menjadi tuan rumah WME 2015, mereka akan mendapat kunjungan dari 20 juta turis asing dan devisa sebesar US$10 triliun.

(ard/utw)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER