Jakarta, CNN Indonesia -- Mencuatnya kasus pembunuhan terhadap bocah 8 tahun bernama Angeline di Bali membuat banyak pihak merasa prihatin dan miris. Apalagi ternyata pembunuh bocah malang tersebut tersangka utamanya adalah ibu angkatnya sendiri.
Kenyataan tersebut ternyata juga menggerakkan hati para selebriti untuk berbuat sesuatu. Shanty, Teuku Zacky, Widi B3, dan puluhan selebriti lainnya pun mulai menggalang sebuah gerakan peduli anak untuk mencegah kasus seperti Angeline bermunculan kembali.
Gerakan itu bertajuk 'Stop Kekerasan Pada Anak, Tindak, dan Laporkan'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya ini berasal ketika saya memantau kasus Angeline. Saya berpikir kalau itu terjadi pada anak saya. Saya merasa harus ada orang yang berbuat sesuatu supaya tidak terjadi lagi,” kata Shanty saat menyambangi kantor Komnas PA, Jakarta, Kamis (2/7).
Untuk menghidupkan gerakan peduli anak tersebut, Shanty dkk pun menyambangi Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) untuk mendiskusikan langkah apa yang mereka lakukan selanjutnya.
Di Komnas PA, Shanty dan kawan-kawannya bertemu langsung dengan Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait. Mereka pun mendiskusikan fenomena kekerasan kepada anak dan bagaimana cara untuk menghentikannya.
"Saya ingin diskusi sama Mas Arist kenapa kalau kasus kekerasan anak itu tidak dilaporkan. Maling saja dilaporkan. Tapi kenapa kalau kasus pada anak seperti ditutupi atau tidak cepat reaksinya,” Shanty mempertanyakan.
Arist mengatakan hal tersebut memang fenomena yang sering terjadi di masyarakat. Pasalnya, jika seseorang melihat anak sedang mendapat kekerasan dari keluarganya, pasti masyarakat tidak berani menegur karena dianggap intervensi.
Padahal menurut Undang-Undang Perlindungan Anak, jika melihat kekerasan terhadap anak, sang saksi harus segera melaporkan.
Demi menyelesaikan permasalahan ini, Shanty dan kawan-kawannya pun menawarkan kerja sama dengan Komnas PA untuk melakukan sebuah kampanye dan gerakan sosial peduli anak.
"Kalau melihat kekerasan wajib melaporkan, dan tahu lapornya ke mana," ucap Shanty. "Kalau ada yang
take action, ada yang
report, tidak akan terjadi kasus kekerasan pada anak.”
Bentuk KampanyeKampanye 'Stop Kekerasan Pada Anak, Tindak, dan Laporkan' ini akan memiliki beberapa kegiatan. Salah satunya adalah mengaktifkan pengaduan untuk kasus kekerasan pada anak.
Teuku Zacky selaku salah satu selebriti yang berkomitmen dalam gerakan ini menyampaikan, dirinya ingin menyosialisasikan hotline pengaduan kepada masyarakat. Komnas PA sudah memiliki hotline untuk pengaduan tersebut.
Selain pengaduan langsung ia juga mengusulkan untuk membuka pengaduan via media sosial. "Kalau ada kasus, bisa lapor lewat telepon atau langsung di
publish di sosmed. Jangan sampai terlambat," Zacky mengimbau.
Tak lupa, Shanty juga mengajak Komnas PA untuk membuat sebuah iklan layanan masyarakat tentang kekerasan pada anak.
"Kami sudah punya Nia Dinata yang sudah bersedia membuat iklannya. Kita bisa membuat idenya dengan
brainstorming," kata Shanty kepada Arist.
Bahkan tak tanggung-tanggung, para selebriti itu juga rela untuk terjun langsung menyosialisasikan kampanye mereka demi menghentikan terjadinya kekerasan kepada anak.
Mereka bersedia untuk terjun ke sekolah-sekolah untuk menjadi pembicara dan mengajarkan anak-anak agar mereka bisa terhindar dari kekerasan, setelah mereka mendapatkan pelatihan dari Komnas PA.
Sementara itu, Emilia Contessa, artis senior sekaligus anggota DPR RI Komisi 8 mengatakan juga akan ikut terlibat dalam kampanye ini.
Ibu dari Denada itu mengatakan akan memberdayakan anggota PKK di tingkat RT untuk menjadi tim reaksi cepat jika terjadi kasus kekerasan pada anak.
(utw/utw)