Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa tahun belakangan, semakin banyak novel young-adult yang diadaptasi ke layar lebar. Drama-drama remaja itu tidak mengecewakan. Di kalangan pasar yang tepat,
The Fault in Our Stars, If I Stay, sampai
Paper Towns mampu merebut perhatian penonton.
Mereka untung karena sudah punya penonton pasti: pembaca buku itu sendiri. Novel-novel yang dipilih tergolong yang laris atau
best-seller. Selain pembaca bukunya, penggemar drama atau fanatik aktor juga akan menonton.
Tak heran jika penghasilan film-film adaptasi itu dinilai menguntungkan. Terakhir,
Paper Towns telah meraup US$30,4 juta atau Rp420 miliar.
The Fault in Our Stars yang juga tulisan John Green sebelumnya sukses dengan US$125 juta atau Rp1,7 triliun di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesuksesan
Paper Towns sampai membuat bintang utamanya, Cara Delevigne berniat meninggalkan dunia model dan fokus menjadi pemain film. Film apa lagi yang diadaptasi dari buku bergenre
young-adult dan menuai sukses?
Berikut rangkuman soal film-film adaptasi remaja yang sukses, mengutip Female First.
Jangankan untuk genre young-adult. Harry Potter adalah salah satu film adaptasi buku tersukses sepanjang masa. Tentu terlepas dari adaptasi-adaptasi komik pahlawan super Marvel. Apalagi film Harry Potter dirilis delapan kali untuk merangkum tujuh seri novelnya.
Film Harry Potter dibintangi Daniel Radcliffe, Emma Watson, dan Rupert Grint. Selama 10 tahun mereka menghasilkan lebih dari US$7,7 miliar atau Rp106,5 triliun dari film waralaba itu.
Film yang terakhir, Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2 adalah yang tersukses. Ia sendiri sudah mereguk penghasilan lebih dari US$1 miliar atau Rp13,8 triliun.
Seluruh novel yang ditulis JK Rowling tak kalah sukses dari itu. Mereka terjual lebih dari 450 juta kopi di dunia dan sempat membuat Rowling sebagai penulis terkaya berkat novel.
Setelah dibekap dunia sihir Harry Potter, remaja dibuai cerita vampir dan manusia serigala yang memperebutkan gadis bernama Isabella Swan (Kristen Stewart). Film yang diadaptasi dari novel Stephanie Meyer itu sukses dengan US$3,5 miliar (Rp48,4 triliun).
Twilight menyelinap ke imaji cinta remaja sejak 2008. Film pertamanya langsung menuai sukses. Apalagi kisah cinta Robert Pattinson pemeran Edward Cullen dan Stewart yang menjadi Swan, terjalin sampai ke dunia nyata.
Selama empat tahun Twilight kemudian meraja sebagai film waralaba paling ditunggu. Seri terakhirnya, Breaking Dawn dibagi menjadi dua bagian dan tetap ditunggu-tunggu penggemar.
Twilight menjadi fenomena baru. Ia bisa dibilang film vampir paling sukses yang pernah ada. Film-film vampir lain pun bermunculan. Pattinson dan Stewart menjadi pasangan paling romantis di Hollywood, meski akhirnya kisah cinta mereka harus kandas.
Twilight bukan hanya membawa era baru bagi dunia fantasi seperti vampir maupun pasangan idola. Film itu juga membawa angin segar bagi pahlawan perempuan alias heroine. Karakter Swan yang kuat dalam film itu mengilhami novel karya Suzanne Collins, The Hunger Games.
The Hunger Games menjadi novel berikutnya yang diangkat ke layar lebar dan menuai sukses dari film ke film. Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) yang menjadi bintang utamanya, bersama Peeta Mellark (Josh Hutcherson). Ia menjadi seorang petarung yang lihai memanah.
Sejauh ini The Hunger Games sudah mencapai film ke-tiga. Seperti film-film adaptasi sebelumnya, bagian terakhir novel selalu dibagi menjadi dua film. Pun demikian dengan The Hunger Games: Mockingjay. Bagian pertama sudah rilis tahun lalu. Tahun ini, penggemar sedang menanti-nanti Mockingjay bagian dua.
Belum termasuk bagian kedua itu saja, The Hunger Games sejauh ini sudah meraup US$2,3 miliar atau Rp31,8 triliun. Entah berapa yang akan didapat seri terakhir The Hunger Games.
Yang jelas, pendapatan tinggi bukan satu-satunya keuntungan. Lawrence juga melejit. Kalau sebelumnya ia hanya dikenal sebagai wajah biru Mystique di X-Men dan pemeran pendukung dalam drama, kini ia bintang global.
Satu lagi pahlawan perempuan selain Katniss Everdeen dalam The Hunger Games. Perkenalkan, Beatrice Prior alias Tris dalam Divergent. Mengejutkan, Shailene Woodley yang sebelumnya bermain apik dalam drama cinta remaja kini bisa menjadi pemeran utama perempuan kuat.
Divergent diadaptasi dari novel Veronica Roth yang bercerita tentang sebuah dunia di mana para penduduknya dibagi dalam faksi-faksi. Di antara semua itu, ada yang disebut Divergent. Mereka tidak bisa masuk faksi mana pun. Sekuel Divergent, Insurgent baru rilis tahun ini.
Tak disangka, baru dua film saja ia sudah menuai sukses. Film yang dibintangi Theo James, Ansel Elgort, dan Kate Winslet itu meraup US$288,7 juta atau hampir Rp4 triliun dari Divergent. Insurgent menambah pundi-pundi dengan US$295 juta atau Rp4,1 triliun.
Saat ini film ke-tiga belum dirilis. Allegiant, seri terakhir novel remaja itu juga akan dibagi menjadi dua film. Bagian pertama dirilis pada Maret 2016 mendatang.
Di tengah gempuran pahlawan perempuan, hampir tidak ada wajah wanita dalam The Maze Runner. Semua pemerannya remaja laki-laki. Mereka dikurung di sebuah dunia distopia yang terpisah dari dunia luar. Untuk keluar dari situ, ada labirin yang diganti setiap malam.
Kedatangan Dylan O'Brien ke dunia itu membuat segalanya berubah. Mereka jadi lebih berani menyusuri labirin demi keluar dari dunia yang membekapnya. Film itu juga dibintangi Thomas Brodie-Sangster, Kaya Scodelario, Ki Hong Lee.
Mereka memang bintang-bintang muda. Sutradara yang mengadaptasi film itu dari novel remaja karya James Dashner pun merupakan pendatang baru. Namun bukan berarti film itu tidak sukses. Film pertama yang rilis tahun lalu meraup US$344 juta atau Rp4,7 triliun.
Film itu masih akan berlanjut. Seri ke-dua, The Scorch Trials akan menyentak September mendatang. Film itu disebut-sebut membawa pengalaman distopia yang lebih besar dan jadi adaptasi novel remaja paling hit tahun ini.
Sebelum membintangi serial Divergent, Shailene Woodley lebih dahulu mengentak dunia layar lebar lewat drama remaja yang diadaptasi dari buku John Green. Judulnya The Fault in Our Stars. Ia menjadi pengidap kanker yang menemukan cinta bersama Ansel Elgort.
Film yang rilis 2014 itu langsung disukai banyak remaja karena kisah yang renyah, ringan, sekaligus menghanyutkan. Film itu langsung meraup US$307 juta atau Rp4,2 triliun dari seluruh remaja dan dewasa di dunia.
The Fault in Our Stars merupakan film yang diangkat dari buku yang rilis pada 2012. Itu buku ke-enam John Green. Selain mengangkat kembali drama remaja dan menjadikan young-adult sebagai genre terlaris tahunh lalu, The Fault in Our Stars juga membawa bintang baru.
Woodley dan Elgort menjadi bintang remaja yang cukup diperhitungkan. Apalagi mereka bisa berakting dengan natural, termasuk saat harus berciuman. Di Divergent, mereka beradu akting lagi, tapi sebagai kakak adik, bukan pasangan.