Jakarta, CNN Indonesia -- Hollywood adalah pabrik film
blockbuster. Tak terhitung jumlah film yang menuai sukses di seluruh dunia. Penontonnya bukan lagi hitungan ribu seperti film Indonesia. Penghasilan yang diraup sudah triliunan jika dirupiahkan.
Hollywood juga kiblat perfilman bagi para selebriti. Aktor dan aktris mana yang tidak ingin mejeng di depan sorotan kamera di sana. Hollywood bisa dibilang sebagai penghasil bintang film tenar dan berkantong tebal.
Namun di antara mereka, ternyata ada yang sebenarnya tidak menyukai film yang dimainkan. Meski film itu akhirnya terlihat sukses, ditonton banyak orang, masuk
box office, dan menguntungkan dari segi bisnis, ternyata tidak sedikit intrik pemain di baliknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip E! Online, berikut beberapa selebriti yang ternyata membenci filmnya.
Meski postur tubuhnya cocok menjadi anggota kelompok militer, Channing Tatum merasa terpaksa saat memerankan G.I. Joe. Ia membenci film itu karena skenarionya yang buruk. Belum lagi, ia sebenarnya mengincar peran tertentu yang ternyata sudah diberikan ke Ray Park.
"Dengan, saya akan jujur. Saya sangat benci film itu! Saya terpaksa melakukannya," ujarnya saat berbincang dengan Howard Stern. Padahal G.I. Joe cukup laku. Film Paramount Pictures itu meraup US$302,4 juta atau Rp4,1 triliun.
Pitt membenci salah satu film lamanya, The Devil's Own. Dalam film yang dirilis 1997 itu ia harus beradu akting dengan Harrison Ford. Mengutip IMDb, The Devil's Own menceritakan tentang petugas polisi yang menguak identitas sesungguhnya dari seorang tamu di rumahnya.
Pitt memerankan tamu itu, yakni teroris yang sedang bersembunyi. Namanya Rory Devaney alias Francis Austin McGuire. Namun saat wawancara dengan Newsweek di tahun yang sama, Pitt menyebut drama yang dimainkannya itu bencana. "Film yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Masih ingat aksi Megan Fox dalam Transformers rilisan tahun 2007 bersama Shia LaBeouf? Seperti biasa, ia tampil cantik dan mengesankan. Namun ternyata Fox terang-terangan membenci garapan Michael Bay itu.
Saat promosi Transformers: Revenge of the Fallen, Fox berkata, "Manusia di film itu tidak melakukan apa pun kecuali berlari dan berteriak." Ia merasa aktingnya menyedihkan. Fox juga menganggap Bay tidak menyenangkan. "Dia seperti Hitler di kursinya," ujarnya.
Fox pun tidak diajak memainkan film ke-tiga. Rosie Huntington Whiteley menggantikannya.
Wahlberg telah menjalani berbagai peran dari film ke film. Mulai ayah, pria biasa, penjahat, sampai jagoan dan militer. Di antara semuanya, ada satu yang ia benci. Saat dirinya menjadi Elliot Moore dalam The Happening bersama Zooey Deschanel pada tahun 2008.
Kebencian Wahlberg pada film itu terkuak saat dirinya mempromosikan The Fighter pada 2010. Katanya, Amy Adams beruntung saat tidak jadi menandatangani kontrak atas film bencana itu.
"Pohon-pohon sialan. Tanaman. Semua sialan," kata Wahlberg yang menjadi guru sains dalam film tentang perilaku anomali alam itu. "Anda tak bisa menyalahkan saya karena tidak ingin mencoba memerankan guru sains. Setidaknya saya tidak menjadi polisi atau bajingan," ujarnya.
Penggemar Fantastic Four menyumpahi reboot yang digarap Josh Trank tahun ini. Mereka ingin Fantastic Four kembali seperti cerita semula, saat diperankan Ioan Gruffudd, Jessica Alba, Chris Evans, dan Michael Chiklis. Padahal, Alba sendiri membenci film itu.
Terutama sekuel film, Fantastic Four: Rise of the Silver Surfer. Alba menuturkan dalam wawancara Elle pada 2010, dirinya hampir keluar dari sekuel karena sutradara Tim Story menyebutkan tidak bisa menangis dengan cantik dalam adegan-adegan emosional di film itu.
"Dia berkata, 'Itu terlalu sungguhan. Terlalu menderita. Tidak bisakah kamu lebih cantik saat menangis? Menangislah dengan cantik."
Tahukah Anda, siapa suara di balik kucing gendut menggemaskan, Garfield dalam film live-action-nya? Bill Murray jawabannya. Namun ternyata, sang aktor menyesal melakukannya.
Setelah menyuarakan Garfield dalam film rilisan 2004 itu, Murray mengaku sebenarnya mau terlibat dalam film itu karena menyangkan Joel Coen yang menulis skenarionya. Padahal sang penulis skenario adalah Joel Cohen.
"Saya kelelahan, banjir keringat, dan skenarionya semakin jelek dan semakin jelek," tuturnya. Ia baru tahu bahwa penulis skenarionya bukan Joel Coen, di tengah film.
Saat itu dirinya duduk dan melihat film secara keseluruhan. Lalu berkata, "Siapa yang memotong ini? Siapa melakukan ini? Apa yang dipikirkan si Coen itu?" Barulah tim produksi menjelaskan, naskah ditulis Cohen yang lain.
Jika Schwarzenegger diminta mengulang perannya sebagai terminator dalam film perang manusia-robot itu, ia pasti langsung bersedia. Tapi cobalah memintanya mengulang film Red Sonja. Ia pasti akan menolak, karena membencinya.
Bagi Schwarzenegger, film adaptasi komik Marvel yang rilis pada 1985 itu adalah yang terburuk yang pernah ia buat. Saking buruknya, ia bahkan menjadikan film itu sebagai hukuman bagi anak-anaknya. Setiap mereka nakal, Schwarzenegger akan mengurung mereka di ruangan dan menyetelkan Red Sonja 10 kali.
Schwarzenegger bercanda, cara itu adalah model pembelajaran barunya bagi anak-anak.