Sentuhan Balerina Australia untuk Tepi Kali Ciliwung

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Senin, 31 Agu 2015 08:10 WIB
Juliet Burnett, balerina Australia, berinisiatif mengajari bocah-bocah Ciliwung menari balet.
Bocah-bocah Kali Ciliwung berlatih balet. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gelisah menggelayut di wajah bocah-bocah Sanggar Ciliwung Merdeka, Bukit Duri, Jakarta, Sabtu (29/8) pagi. Mereka, rata-rata berusia tujuh sampai delapan tahun, berseragam dengan kaus abu-abu bertuliskan "Indonesia Ballet Gala". Ada gambar seorang penari balet dengan rok tutu ungu meliuk di tengah kaus itu.

Bocah-bocah itu bukan gelisah karena akan pentas. Mereka menunggu seorang spesial yang akan mengajari balet. Juliet Burnett, balerina Australia. Juliet ke Indonesia dalam rangka Indonesia Ballet Gala, pekan lalu. Mengajar di tepi Kali Ciliwung adalah inisiatifnya sendiri.

"Itu mimpi saya. Balet adalah bahasa universal, jadi saya ingin semua bisa merasakan keajaibannya," ujar Juliet saat berbincang dengan CNN Indonesia beberapa waktu lalu. Sabtu pagi itu, impiannya terwujud. Bocah-bocah tepi Kali Ciliwung menyambutnya antusias saat ia akhirnya menginjakkan kaki di sanggar itu sekitar pukul 10.30 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juliet terlihat mencolok. Meski tubuh rampingnya dibalut busana serba hitam, seperti pengajar balet lain dari Ballet.id, wajah bulenya tak bisa disembunyikan. Bocah-bocah ingin berdekatan dengannya. Juliet terus memasanga senyum ramah, dan menyalami mereka satu per satu.

Bocah-bocah Kali Ciliwung langsung duduk rapi saat Juliet berkata akan memutarkan video. Mereka yang selama ini belajar balet ala kadarnya dalam beberapa hari selama seminggu di Sanggar Ciliwung Merdeka, kini menonton aksi itu sungguhan. Juliet memutarkan mereka balet Giselle dan Cinderella.

"Tahu story Cinderella kan?" tanyanya dengan bahasa campuran Inggris dan Indonesia. Juliet ingin ia dipahami. Ia juga ingin bocah-bocah itu merasa lebih dekat dengannya. Maka tak canggung ia duduk lesehan bersama mereka di atas panggung kayu sempit yang sederhana.

Balerina Yayasan Bina Ballet Indonesia melakukan pemanasan di bantaran Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta (29/8). (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)
Setelah video diputar, waktunya Juliet mengajari bocah-bocah itu balet sesungguhnya. Ia mengajak mereka berdiri membentuk lingkaran, memberi tahu bagaimana kaki harus dibelokkan, dilipat, dan dijinjitkan. Ia juga mengajari bagaimana jari-jari harus dilentikkan, serta tubuh harus dicondongkan. Sepuluh anak yang melingkar itu pun mengikutinya.

"Coba lagi, sekali lagi," terkadang Juliet terdengar berbahasa Indonesia meski aksennya masih kaku. Terkadang pula ia membenarkan pose balet satu per satu bocah itu. Saat akhirnya musik Giselle mengalun, Juliet mengajak mereka menari berputar, terkadang melompat. "Bagus sekali," ia tak sungkan memberi apresiasi.

Sekitar satu jam Juliet mengajarkan dasar-dasar balet pada mereka. "Sekarang saya berkeringat," katanya pada CNN Indonesia dalam bahasa Inggris. Meski begitu ia tetap tertawa senang. Juliet mengaku melihat antusiasme yang luar biasa pada bocah-bocah yang biasa belajar seni budaya di sanggar yang lokasinya persis di samping Kali Ciliwung itu.

"Tapi saya tidak bisa mengajarkan mereka langsung yang sulit-sulit. Saya putarkan video, dan saya ajarkan dasar-dasar yang masih ada kaitannya dengan tarian di video itu tadi," tuturnya menjelaskan. Memilih videonya pun tak sembarangan. Ia memilih yang ceritanya tak asing.

Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Bina Ballet Indonesia melatih 12 anak dari sanggar Ciliwung Merdeka menari balet. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)
Kebetulan, salah satu bocah bernama Dini sudah nyaris hafal akan cerita Cinderella. Justru tarian itulah yang membuatnya ingin belajar balet, sekitar setahun lalu. "Saya lihat di Facebook. Terus saya bilang ingin belajar balet," ucap bocah delapan tahun itu pada CNN Indonesia.

Ketika Juliet mengajarkannya, ia sangat senang. Meski sudah belajar balet dari Sanggar Ciliwung Merdeka sehari-hari, ia mengaku belum pernah mendapat pelajaran dasar balet seperti yang Juliet ajarkan hari itu. "Senang sekali, belajar jinjit, lompat. Saya ingin jadi seperti Juliet, nari balet sampai ke Australia," tuturnya.

Mulanya Juliet berharap, ada beberapa bocah potensial yang kemudian akan mendapat beasiswa untuk belajar balet di Ballet.id. Namun ia ragu apakah hari itu penentuannya. Yang jelas, Ballet.id masih akan secara rutin mengajarkan balet di sana, meski tanpa Juliet. Jika suatu hari berkunjung ke Indonesia, bukan tidak mungkin Juliet ikut.

Yang mana pun opsinya, hari itu Juliet berhasil membagi semangat dan keajaiban balet yang disebutnya sebagai bahasa universal, ke bantaran Ciliwung, menyentuh mimpi sederhana bocah-bocah di sana. Sementara alat berat di seberang sanggar mereka terus menghancurkan rumah-rumah tepi kali, bocah-bocah itu tetap menari.

(rsa/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER