Kartunis Perancis Berubah Usai Tragedi Charlie Hebdo

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Kamis, 29 Okt 2015 15:42 WIB
Sebuah gambar bisa dilihat siapa saja dan menimbulkan dampak yang besar, karena itu kreatornya harus lebih berhati-hati.
Simon Hureau, kartunis Perancis di Ubud. (CNN Indonesia/Rizky Sekar Afrisia)
Ubud, CNN Indonesia -- Ada yang berubah dari atmosfer kartun di Perancis setelah tragedi penembakan kartunis Charlie Hebdo, pada awal tahun lalu. Kantor majalah satire Perancis itu diberondong peluru kelompok ekstremis karena pernah menggambar kartun Nabi Muhammad dan dianggap melecahkan Islam, beberapa tewas.

Menurut Simon Hureau, seorang kartunis Perancis yang datang ke Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2015, kartunis jadi lebih berhati-hati dalam menggambar.

"Sebenarnya tidak terlalu banyak berubah, apalagi pemimpin Charlie Hebdo berkata, kartunis tetap harus pada posisinya. Tapi sekarang kami jadi lebih berhati-hati karena sadar, dampaknya bisa sebesar itu," katanya saat berbincang dengan CNN Indonesia, Kamis (29/10). Ia sendiri jadi lebih menyadari itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kartun Simon sebenarnya tidak bersinggungan dengan hal-hal satire. Ia lebih banyak menggambar komik dan fiksi. Namun setelah Charlie Hebdo, setiap hendak menggoreskan pena, ia jadi sadar bahwa gambarnya bisa dilihat siapa saja dan menimbulkan dampak yang besar.

"Pada dasarnya di Perancis kami bisa berbicara tentang apa saja. Tidak ada sensor," tuturnya menjelaskan. Tapi masing-masing kartunis kini punya kesadaran lebih soal tanggung jawab. Ia sendiri, meski karyanya jarang bersinggungan dengan itu, punya opini bahwa karya kartun sebaiknya tidak terlalu satire, apalagi sampai membuat marah kelompok tertentu.

Namun bagi Simon, kesadaran itu bukan berarti membatasi dirinya dalam berkarya. "Saya tidak pernah dibatasi sensor, jadi tidak pernah berpikir akan seperti apa kalau dibatasi. Pastinya tidak akan suka," ujarnya mengakui. Tapi sebagai kartunis, ia sadar karyanya harus punya tanggung jawab dan santun.

Cover salah satu edisi Charlie Hebdo. (CNNIndonesia Free Watermark/Dok. Charlie Hebdo)
(rsa/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER