Jakarta, CNN Indonesia -- Dua gadis kecil tampak asyik “merumput” sembari membaca dan menulis buku di tengah lingkungan asri. Kepala mereka masing-masing berhias mahkota bunga. Gambar ini menjadi tema Google Doodle hari ini (30/11).
Gadis kecil berambut merah dan temannya itu merupakan karakter kisah
Anne of Green Gables karya penulis Lucy Maud Montgomery yang diterjemahkan oleh Olivia Huynh, seniman Doodle. Kebetulan ia memang penggemar berat kisah Anne.
Sebagaimana disebutkan di laman Google, sebagai bentuk penghormatan untuk penulis asal Canada yang lebih dikenal dengan nama L.M. Montgomery atau Maud, Olivia membuat beberapa ilustrasi dari beberapa adegan novelnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya, adegan saat Anne dan keluarga menyantap kue “beracun.” Saat membikin kue itu, Anne salah memasukkan salah satu bahan baku, seharusnya vanila, tapi malah
liniment, minyak yang tergolong obat-obatan pereda sakit.
Bila masih hidup, hari ini (30/11), Maud berusia 141 tahun. Penulis novel, cerpen dan puisi kelahiran New London, Prince Edward Island (PEI), Canada, 30 November 1874 ini tutup usia di Toronto, Canada, 24 April 1942.
Maud sudah aktif menulis sejak 1905. Sayangnya, karya-karya istri Ewen Macdonald ini melulu ditolak penerbit. Tapi bukan Maud namanya bila lekas putus asa. Ia terus berusaha, sampai pada 1908, ia mengkreasikan kisah
Anne of Green Gables.Kisah Anne, si gadis berambut merah, tak hanya menarik minar penerbit, juga para kutu buku. Hingga kini,
Anne of Green Gables sudah diterjemahkan ke 20 bahasa, terjual lebih dari 50 juta kopi, dan menjadi salah satu buku paling terkenal di Canada.
Bukan hanya bukunya yang laris, kota tempat tinggal Maud dan keluarga di PEI juga kerap dikunjungi wisatawan. Kisah Anne dan PEI akhirnya sama-sama terkenal. Satu per satu sekuel Anne bermunculan, dan Maud pun menjadi penulis terpandang.
Maud menjadi penulis Canada pertama yang menjadi anggota British Royal Society of Arts, juga panitia Order of the British Empire. Sepanjang kariernya, si penulis cemerlang telah ratusan puisi dan cerita pendek, di luar serial Anne.
“Saya tak ingat kapan saya tak menulis, atau kapan saya tidak ditakdirkan sebagai penulis,” kata Maud yang menulis 11 dari 22 novelnya di rumahnya di Leaskdale, Ontario, utara Uxbridge. Ia menetap di sini bersama Ewan, sejak 1911.
Tak heran bila Doodle versi Maud, hari ini, tampak begitu asri. Pada kenyataannya, sebagai dikabarkan laman The Star, beberapa waktu lalu, Maud memang menyukai keasrian. Salah satu tempat favoritnya menulis yaitu di loteng dengan panorama pekarangan.
“Setiap pagi, saya menghabiskan satu atau dua jam menulis di ruang pribadi, favorit saya. Di situ, saya bisa melayangkan pandangan ke pekarangan depan,” Maud menulis di jurnal pribadi sebagaimana dikutip The Star.
Tak hanya melihat keasrian, dari lotengnya, Maud juga sekalian mengetahui “siapa saja tamu yang datang.” Kebiasaan ini sangat dipahami anggota keluarga Maud, termasuk asisten rumah tangga yang menjaga anak-anaknya.
“Bila anak-anak membutuhkan saya, asisten rumah tangga biasa menyelipkan kertas catatan lewat celah bawah pintu untuk memberitahukan saya,” Maud menulis kesehariannya di jurnal pribadi sebagaimana dikutip The Star.
Seisi rumah memang tak mau mengganggu bila Maud sedang berada di ruang pribadinya di loteng itu. Diakui Maud dalam jurnalnya, urusan menulis jurnal sangat penting baginya, antara lain untuk mencurahkan isi hati.
“Saya menyebut jurnal itu ‘
grumble books’ karena saya bisa mengekspresikan perasaan jujur di dalamnya,” ibu tiga anak—Hugh Macdonald, Stuart Macdonald, Chester Macdonald—ini menulis di jurnal pribadi sebagaimana dikutip The Star.
Selain ruang pribadi untuk menulis, di rumahnya, Maud juga memiliki perpustakaan besar di mana ia dan Ewan berbagi rak untuk menyimpan buku-buku koleksi. Diakui Maud, “Saya senang membaca dan mengoleksi lebih dari sekadar seribu buku.”
Ruang lain yang juga favorit Maud yaitu ruang makan dan ruang tidur besar. Maud mengaku senang menata meja dan menikmati acara santap bersama. Sedangkan ruang tidur besar bercat kalem itu sarat kenangan, karena ketiga anaknya lahir di situ.
Ternyata, sebagaimana dikabarkan laman The Star, Maud tak hanya gemar berdiam di ruang favorit. Ia juga senang berada di taman. Bunga favoritnya, yaitu daffodil dan jonquil. Terinspirasi bunga, ia memberi nama kucingnya, Daffy.
Sampai saat ini, kisah
Anne of Green Gables sudah diadaptasi ke layar kaca, layar lebar, juga panggung teater dan sandiwara radio. Sementara rumah bekas Maud direstorasi The Lucy Maud Montgomery Society di Ontario dan dijadikan destinasi wisata.
[Gambas:Youtube] (vga/vga)