KALEIDOSKOP SENI BUDAYA 2015

Buku Erotis Masih Berjaya di 2015

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Minggu, 27 Des 2015 05:55 WIB
Penjualan buku tertinggi pada 2015 adalah Grey, yang merupakan versi baru Fifty Shades of Grey dari sudut pandang tokoh pria.
Grey, buku Fifty Shades of Grey versi pria, yang di film dimainkan Jamie Dornan. (REUTERS/Paul Hackett)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ada perbedaan yang sangat signifikan di industri buku selama setahun terakhir. Jika tahun lalu buku remaja seperti karangan John Green dan David Walliams merajai penjualan, masa 2015 ditutup dengan bacaan yang lebih dewasa.

Grey, buku lepas dari trilogi Fifty Shades of Grey yang dibuat E.L. James merajai penjualan buku setahun terakhir.

Dirilis 18 Juni 2015, buku yang menawarkan sudut pandang pengusaha kaya Christian Grey tentang hubungan percintaan erotisnya dengan mahasiswi Sastra, Anastasia Steele itu terjual sebanyak lebih dari satu juta kopi, berdasarkan data himpunan The Guardian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan sebelum benar-benar dirilis, buku yang ditulis berdasarkan permintaan banyak penggemar itu sudah memuncaki daftar permintaan di toko-toko daring.


Penjualan Grey melesat jauh meninggalkan buku-buku lainnya, yang hanya mampu mengejar maksimal bahkan tak sampai separuh total eksemplarnya. Di peringkat ke-dua, penjualan Grandpa's Great Escape menyusul dengan 532.513 eksemplar. Itu merupakan buku karya David Walliams.

The Girl on the Train karya Paula Hawkins yang dirilis 15 Januari lalu menyusul di peringkat ke-tiga dengan penjualan 477.887 kopi. Selanjutnya, ada Millie Marotta's Animal Kingdom yang terjual 409.858 kopi dan Mog's Christmas Calamity dengan penjualan 382.014 kopi.

Go Set a Watchman, yang merupakan buku kedua yang dirilis setelah bertahun-tahun dari To Kill a Mockingbird oleh Harper Lee, menempati peringkat ke-tujuh. Buku yang dirilis 14 Juli 2015 itu terjual sebanyak 342.146 eksemplar.


Mengutip The Guardian, ada yang menarik dalam buku-buku laris tahun ini. Dari data penjualan yang ada, bisa dibilang 2015 adalah tahunnya para penulis perempuan. Dari 10 besar buku laris, tujuh di antaranya ditulis perempuan.

Terakhir kali itu terjadi, berdasarkan penelusuran The Guardian, adalah tahun 2012. Saat itu, yang menjadi "pahlawan" bagi penulis perempuan adalah James dan Suzanne Collins. Trilogi mereka, Fifty Shades dan Hunger Games, laris diburu.

Tahun ini James kembali memimpin dengan Grey. Namun di luar itu, buku laris yang terjual bervariasi: mulai buku mewarnai, buku tentang kucing yang tewas, pertemuan kembali seorang pengacara dengan putrinya, narator yang demensia, sampai seorang istri pada abad ke-17.


Dari para penulis perempuan yang ada, usia dan latar belakang mereka berbeda-beda. Ada Paula Hawkins yang baru pertama menulis novel thriller setelah buku komedi romantis, Lee yang kembali meluncurkan buku pada usia 90-an, sampai James yang disebut Forbes sebagai penulis terkaya ke-12 di dunia.

Dibanding seluruh daftar penulis, jumlah perempuan memang masih sedikit: 45 dibanding 47 laki-laki. Namun, itu merupakan angka kemajuan yang signifikan, dibanding hanya 31 penulis perempuan pada 2014. Apalagi mereka muncul dengan genre yang berbeda-beda. (rsa)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER